Network
PR DEPOK – Dicabutnya ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng menjadi pokok permasalahan baru bagi masyarakat.
Baru-baru ini pun dikabarkan harga minyak goreng di Bekasi yang tembus Rp42.000 per 2 liter dan stok minyak goreng mendadak berlimpah.
Tak hanya harga minyak goreng yang melonjak naik, kini ketersediaan stok di berbagai supermarket di sejumlah daerah pun sudah berlimpah.
Padahal, tak lama sebelumnya, minyak goreng langka dan sulit dicari hingga harus mengantri demi mendapatkan 1 liter minyak goreng.
Menanggapi hal tersebut, Hilmi Firdausi turut memberikan komentar melalui akun Twitter miliknya, @Hilmi28.
"Dibuat langka, lalu sekarang stok melimpah, tp harganya menggila," kata Hilmi Firdausi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 18 Maret 2022.
Menurut pandangannya, fenomena seperti yang terjadi pada minyak goreng saat ini pun bakal terjadi pada komoditas lainnya.
"Saya pribadi dari kemarin-kemarin sudah bilang kepada orang rumah untuk mengurangi goreng-gorengan, ganti dengan rebus & bakar," katanya.
Baca Juga: Desak Kutuk Invasi Rusia, China Minta NATO Introspeksi Diri
Hilmi Firdausi berpendapat, apabila masyarakat melakukan seperti yang diucapkannya itu maka para mafia pasti kelabakan.
"Kalo masyarakat serentak melakukan ini, mafia akan kelabakan," tutur dia.
Pada cuitan berbeda, Hilmi Firdausi menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Baca Juga: Pengikut Instagram Aleix Espargaro Sudah Tembus 1 Juta, Janji Melempar Helm ke Tribun Bisa Terwujud
"Pemerintah punya semua instrumen untuk memberantas mafia di segala sektor," ucap dia menjelaskan.
Kemudian, Hilmi Firdausi menyoroti komitmen dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Listyo Sigit dalam memberantas mafia.
"Ayo pak, anda pasti bisa! Kalo ga bisa ya mundur aja," pungkas aktivis dakwah ini di akhir cuitannya.***
