Adapun kabar ini disorot oleh politisi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi. Menurutnya, dulu harga BBM naik untuk bantu APBN, tapi sekarang justru untuk bantu Pertamina.
"Dulu kenaikan BBM adalah untuk membantu APBN. Saat ini kenaikan BBM untuk membantu Pertamina," ujar Achsanul Qosasi di Twitter.
Pernyataan Qosasi itu turut ditanggapi oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Menurut Said Didu, dalam beberapa tahun terakhir justru Pertamina dan beberapa BUMN kini jadi korban alat pencitraan pemerintah.
"Justru pertamina dan beberapa BUMN jadi beberapa tahun terakhir menjadi korban sebagai alat pencitraan pemerintah," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu.
Diketahui, hingga akhir Maret 2022 harga minyak dunia masih tinggi, yakni di atas 100 dolar AS per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).