DPR Setujui Pertamax Rp16.000 per Liter, Qosasi Sebut 'Bantu Pertamina', Said Didu: Alat Pencitraan Pemerintah

- 30 Maret 2022, 13:12 WIB
DPR setujui kenaikan harga Pertamax jadi Rp16.000 perliter April 2022, Qosasi sebut untuk bantu Pertamina. Said Didu justru berpendapat ini.
DPR setujui kenaikan harga Pertamax jadi Rp16.000 perliter April 2022, Qosasi sebut untuk bantu Pertamina. Said Didu justru berpendapat ini. /Antara/Andika Wahyu/

PR DEPOK - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 92 jenis Pertamax diprediksi bisa menembus Rp16.000 per liter pada April 2022.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi mengungkap hal tersebut.

Agung mengatakan bahwa harga minyak pada Maret 2022 jauh lebih tinggi dibanding Februari 2022, sehingga hal ini memicu harga Pertamax melambung tinggi.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ujar Agung Pribadi, di Jakarta, pada Jumat, 25 Maret 2022.

Baca Juga: Waspada Online Shop Abal-abal, Simak 6 Tips Belanja Daring dengan Aman

Adapun Komisi VI DPR RI juga telah menyetujui PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penyesuaian harga Pertamax tersebut.

Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza menyatakan mendukung penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax yang mengikuti harga minyak dunia.

"Volume penjualannya juga hanya 14 persen dari total penjualan BBM Pertamina. Makanya jika Pertamina menyesuaikan harga Pertamax, justru akan mewujudkan asas keadilan itu sendiri," kata Faisol Riza di Jakarta, pada Jumat, 25 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Rusia Bersiap Luncurkan Versi Lain Google Play Bernama NashStore di Hari Bersejarah 9 Mei Mendatang

Dukungan tersebut dilakukan dengan alasan untuk mendukung kesehatan keuangan PT Pertamina (Persero) dan menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah.

Adapun kabar ini disorot oleh politisi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi. Menurutnya, dulu harga BBM naik untuk bantu APBN, tapi sekarang justru untuk bantu Pertamina.

"Dulu kenaikan BBM adalah untuk membantu APBN. Saat ini kenaikan BBM untuk membantu Pertamina," ujar Achsanul Qosasi di Twitter.

Cuitan Qosasi.
Cuitan Qosasi. Twitter @AchsanulQosasi

Baca Juga: The Minions Absen di Korea Open 2022, Marcus Fernaldi Gideon Kabarkan akan Dioperasi untuk Hilangkan Ini!

Pernyataan Qosasi itu turut ditanggapi oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.

Menurut Said Didu, dalam beberapa tahun terakhir justru Pertamina dan beberapa BUMN kini jadi korban alat pencitraan pemerintah.

"Justru pertamina dan beberapa BUMN jadi beberapa tahun terakhir menjadi korban sebagai alat pencitraan pemerintah," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. Twitter @msaid_didu

Baca Juga: Apdesi Deklarasikan Jokowi Presiden Tiga Periode, HNW: Presiden Harusnya Ajari Rakyat Taat Konstitusi

Diketahui, hingga akhir Maret 2022 harga minyak dunia masih tinggi, yakni di atas 100 dolar AS per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).

Adapun kini perkembangan sementara ICP bulan Maret 2022 per tanggal 24 tercatat sebesar 114,55 dolar AS per barel.

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih terjadi juga turut menjadi faktor pendorong kenaikan harga.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Twitter @msaid_didu Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah