Adapun terhadap kenaikan harga Pertamax, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu turut memberikan tanggapan. Ia mempertanyakan harga Pertamax saat harga crude turun.
"Saat harga crude turun 25 dollar per barrel harga keekonomian pertamax sekitar Rp 5.500 tapi rakyat dipaksa harus membeli dengan harga Rp 9.000 per liter. Ada apa?," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu.
Diketahui, BBM jenis Pertamax di SPBU swasta dijual seharga Rp11.900 sampai Rp12.990 per liter.
Baca Juga: Waspada Online Shop Abal-abal, Simak 6 Tips Belanja Daring dengan Aman
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Faisol mengatakan untuk setiap liter Pertamax, Pertamina harus ‘mensubsidi’ sekitar Rp5000.
"Padahal yang namanya subsidi, seharusnya diberikan kepada kalangan menengah ke bawah, yaitu pengguna Pertalite bukan Pertamax," kata Faisol Riza.***