Selanjutnya, Jenderal Ahmad Yani diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tahun 1962. Namun, pada 1965 dia mendapat fitnah bahwa dirinya ingin menjatuhkan Presiden Soekarno.
Jenderal Ahmad Yani pun tewas ketika pemberontakan G30S PKI pada 1 Oktober 1965.
2. Letjen Suprapto
Letjen Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920 silam. Dia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, namun harus terhenti lantaran pendaratan Jepang di Indonesia.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, Letjen Suprapto turut berjuang dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap.
Baca Juga: 2 Cara Daftar BLT BBM September 2022, Lengkapi Syarat Ini untuk Cairkan Bansos Rp600.000
Selanjutnya, Letjen Suprapto masuk sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Karier Letjen Suprapto terus melejit di kemiliteran. Akan tetapi, pada saat PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima, Suprapto menolaknya.
Sehingga, Letjen Suprapto pun menjadi korban kekejaman G30S bersama para petinggi TNI AD lainnya. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
3. Letjen S. Parman