Terima Penghargaan NU untuk Bung Karno, Megawati Ceritakan Masa Kecilnya

- 2 Februari 2023, 22:00 WIB
Megawati.
Megawati. /Instagram/@presidenmegawati/

PR DEPOK - Bapak Proklamator Indonesia Soekarno (Bung Karno), mendapatkan penghargaan kategori nasional sebagai tokoh bangsa, dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Penghargaan itu, diserahkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, yakni KH Yahya Cholil Staquf, kepada Megawati Soekarnoputri pada Malam Anugerah Satu Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa 31 Januari 2023.

Dalam sambutan tersebut, Megawati menceritakan masa-masa kecilnya, saat menerima tamu dari kalangan orang NU.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Balita 2023 Tahap 1 Online di Cekbansos.kemensos.go.id

Megawati mengatakan sebagai putri dari Bung Karno dan Fatmawati, ia mengaku diajarkan tentang kesopanan dalam setiap tingkah lakunya, termasuk dalam hal berpakaian.

"Saya diajari sopan santun dalam berpakaian selalu. Ada tamu harus rapih," ucap Megawati.

Lebih lanjut, Megawati bercerita jika pada saat ia kecil ada serombongan orang yang memakai peci, sarung, berbaju koko, dan kopyah datang untuk menemui Bung Karno.

Baca Juga: Jumlah Pengiriman Menurun Jadi Sebab Minyakita Langka di Kota Bandung

"Datang sebuah rombongan berpakaian peci, memakai baju koko, memakai sarung. Lalu, saya pemerhati pakaian, memakai sandal," kata Megawati.

Di usianya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) waktu itu, Megawati protes kepada sang ayah Bung Karno, karena mengingat tamu tersebut tidak memakai sepatu melainkan sandal.

Hal tersebut menurut Megawati kecil, tidak sesuai dalam budaya sopan santun yang diajarkan sang ayah Bung Karno kepadanya.

Baca Juga: Direktur Jenderal Guru Mengumumkan Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 di Tunda, Berikut Infonya

"Saya bisik-bisik. Katanya kalau mau terima tamu mesti rapi, itu tamu bapak tidak pakai sepatu," tutur Megawati.

Menanggapi pernyataan Megawati, Bung Karno kemudian menyuruhnya keluar.

"Saya langsung disuruh diam, kamu keluar dulu. Setelah keluar, saya tagih," ujar Megawati.

Baca Juga: 14 Link Twibbon Hari Valentine 2023 dengan Desain Romantis

Lanjut Megawati, usai menerima tamu tersebut, Bung Karno mengingatkannya agar tidak perlu untuk mengatakan pernyataan demikian.

Sebab, hal tersebut kata Bung Karno bisa mengarah tidak sopan, jika sampai terdengar ke orangnya.

"Ketika selesai menerima tamu tersebut, beliau bilang, jangan bilang begitu, nanti kedengarannya tidak sopan," kata Megawati.

Setelah itu, Bung Karno menyebutka kepada Megawati jika rombongan tersebut, merupakan sosok-sosok pejuang.

Baca Juga: Dihadiri Purn Polri, Begini Hasil Rekonstruksi Kecelakaan Mahasiswa UI

Lebih lanjut setelah mendengar kata pejuang, Megawati bertanya kepada Bung Karno mengenai "Pejuang itu apa".

"Itu dari kalangan NU," tutur Bung Karno.

Pada kesempatan itu, Megawati juga mengatakan jika awalnya ia tidak mengerti apa itu NU, sehingga ia menyimpulkan tamu ayahnya yang tidak bersepatu, pasti orang NU.

"Saya mana ngerti NU itu apa, jadi kalau melihat dari dulu tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti orang dari kalangan NU," kata Megawati yang disambut gelak tawa hadirin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces, Gemini, dan Taurus Besok 3 Februari 2023: Majulah dan Jangan Hiraukan yang Lain

Megawati juga bercerita tentang kesamaan warga Nahdlatul Ulama (NU), dengan partai yang dipimpinnya.

Kemudian Megawati kembali bercerit ketika ia bertemu dengan Gus Dur dalam sebuah kesempatan, jauh sebelum keduanya menjadi sepasang Presiden dan Wakil Presiden.

Dikatakannya, Gus Dur bercerita tentang kesamaan keduanya, yakni sama dalam suatu kesalahan yang lucu.

Gus Dur juga mengatakan jika kader partai Megawati bercerita saat itu sambutan kedatangannya sangat 'siteris'.

Baca Juga: Jadwal Pencairan PKH Februari 2023, Simak Bocoran Tanggalnya

Ternyata, Megawati mengatakan yang dimaksud 'siteris' itu, adalah histeris.

Sementara Gus Dur bercerita soal pengurus NU yang hendak memohon bantuan dana untuk pemasangan 'eternit'.

Namun, ketika Gus Dur datang ke sana, eternit itu sudah terpasang. Ternyata, Megawati menjelaskan yang dimaksud orang tersebut adalah internet.

Pada kisah yang diceritakan Megawati tersebut, disambut gelak tawa seluruh orang yang memenuhi Teater Tanah Airku malam itu.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x