Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi hingga 6 Meter

- 23 Februari 2023, 07:18 WIB
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Waspada hujan lebat dan gelombang tinggi.*
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Waspada hujan lebat dan gelombang tinggi.* /Sérgio Cipullo/Pexels

PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat akan potensi cuaca ekstrem di Indonesia selama sepekan ke depan.

BMKG memantau bahwa potensi cuaca ekstrem ini dipicu karena menguatnya aktivitas Monsoom Asia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan bahwa menguatnya aktivitas Monsoom Asia menyebabkan kondisi atmosfer semakin mendukung pembentukan awan hujan.

“Dinamika atmosfer berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia,” ujar Guswanto di Jakarta, pada Rabu, 22 Februari 2023 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini Hari Ini dan Besok 23–24 Februari 2023: Karier Berbuah Keuntungan

Pemicu cuaca ekstrem juga karena aktifnya serukan dingin dari Asia serta pusat tekanan rendah di Perairan Barat Australia dengan pola sirkulasi angin di wilayah Indonesia yang memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan.

BMKG merilis wilayah dengan potensi siaga dampak hujan lebat mulai 22 sampai 24 Februari 2023, yaitu di sebagian wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, NTT.

Selain hujan lebat, BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada terjadinya gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 23 sampai 24 Februari 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan bahwa gelomban tinggi berpeluang terjadi karena pola angin di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Info Terbaru BLT Anak Sekolah Cair di Tanggal ini, Cek via cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapatkan Rp225.000

Di bagian utara Indonesia, angin dominan bergerak dari Utara-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot.

Sementara itu, angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 20 knot.

Sedangkan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Jawa bagian timur. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan gelombang setinggi 1,25 sampai 6 Meter di sejumlah wilayah Indonesia.

Dalam laporan BMKG, gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Sawu, perairan P. Sawu-Rote-Kupang, Kep. Anambas-Kep. Natuna, perairan timur P. Lingga-P. Bintan, Laut Natuna, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan P. Selayar-Sabalana, Laut Flores, perairan Sermata-Kep, Tanimbar, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku, perairan barat dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Baca Juga: 3 Zodiak yang akan Mengalami Hal Buruk Hari Ini, Cancer Sensitif

Selanjutnya di perairan barat P. Simeulue-Kep, Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Enggano-barat Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah,

Lalu, gelombang tinggi kisaran 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, NTB, perairan utara Kep. Anambas-Kep. Natuna.

Sementara gelombang kisaran 4 sampai 6 meter terpantau berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x