PR DEPOK – Proses penyelamatan pilot Susi Air Philips Marks Mertens yang disandera KKB Papua hingga kini masih masih terkendala.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan jika dalam pembebasan pilot pesawat Susi Air yang disandera KKB Papua tidak akan ada penambahan pasukan.
TNI dan pihak kepolisian hanya akan mengoptimalkan pasukan yang berada di sana, pihaknya akan menggunakan pasukan yang sudah tergelar seperti pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan kepada Polri.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan awak media usai memimpin upacara sertijab Komandan Paspampres.
Baca Juga: 5 Daftar Penyakit Langka yang Jarang Diketahui, Ada Tertawa Maut dan Sindrom Alice in Wonderland
Selain itu, Panglima TNI juga mengatakan jika yang mereka hadapi bukanlah musuh tetapi gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah serta masyarakat sipil selalu menjadi tamengnya.
“Tidak mudah untuk mengambil dari kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat. Kita akan menguatamakan cara persuasive kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” jelasnya.
Sementara itu, Panglima TNI juga menepis pertanyaan dari media terkait bantuan dari luar negeri baik personel maupun perorangan serta mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar.
“Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya ada TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat,” kata Panglima TNI.