Bisa Jadi Tornado! Ini Bahaya Siklon Herman yang Ditakuti Peneliti BRIN

- 31 Maret 2023, 12:29 WIB
Siklon herman menurut Biro Meteorologi Australia.
Siklon herman menurut Biro Meteorologi Australia. /Weather Zone

"Saya tidak tahu seberapa penting Siklon Herman ini menurut pemangku kepentingan. Tetapi bagi ilmuwan, siklon semacam ini bisa sangat mengerikan dampak dari lapis-lapis pusarannya,” ungkapnya, seperti yang dilansir PikiranRakyat.Com.

Erma juga mengatakan bahwa imbauannya tersebut sebagai upaya untuk mendampingi publik agar mempersiapkan mitigasi terbaik.

Baca Juga: BIG MATCH Persija vs Persib di Liga 1, 31 Maret 2023: Jadwal, Preview, Head to Head, Prediksi Pertandingan

Selain itu, Erma Yulihastin pun menanggapi klaim BMKG bahwa Siklon Herman mulai menjauh dari Indonesia. Dia mengatakan dampak jarak jauh masih bisa terjadi bahkan saat siklon bergerak menjauh dari Indonesia.

"Hanya menghitung jangkauan radius langsung dari siklon. Padahal siklon juga memberikan efek jarak jauh, bisa dicek Jatim hujannya bagaimana saat ini, tapi di peta tidak diberi warna merah," katanya menjelaskan.

Mengenal Siklon Herman

Berdasarkan sistem peringatan dini bencana berbasis satelit (SADEWA) yang dikembangkan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Siklon Herman bermula sebagai benih siklon yang tumbuh dari pusaran air atau pusaran angin berskala besar.

Baca Juga: Mudik Gratis PLN 2023 Dibuka! Ini Cara Daftar, Syarat, dan Jadwal Keberangkatan

Siklon Herman termasuk dalam kategori siklon tropis yang terbentuk di Samudera Hindia, dengan radius rata-rata 150-200 km dan terbentuk di atas lautan luas ketika suhu permukaan laut hangat, di atas 26,5 derajat Celcius.

Angin kencang berputar di dekat pusatnya dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam. Secara teknis, Siklon Tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal skala sinoptik. Siklon ini berkembang di atas air hangat dengan tutupan awan konvektif.

Kecepatan angin maksimum setidaknya 34 knot (62,9 km/jam) di separuh wilayah, mengelilingi pusatnya dan berlangsung setidaknya enam jam. Terkadang area dengan kecepatan angin yang relatif rendah dan tidak ada awan yang terbentuk di tengah siklon tropis, disebut mata siklon. Diameter mata siklon bervariasi antara 10 dan 100 km.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x