Network
PR DEPOK - Usai pertemuan relawan Jokowi-Gibran dengan bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto disorot publik.
Kini ada isu bahwa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menjadi calon presiden (cawapres) mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie pun merespons kabar tersebut dan mengatakan bahwa usia Gibran belum cukup untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
"Memang ada kemungkinan tapi UU (undang-undang) tak membolehkan. Lantaran usia Gibran baru 35 tahun sedangkan persyaratan usia di atas 40 tahun. Bisa saja terjegal disana," kata Jerry lewat keterangan tertulis kepada PikiranRakyat-Depok.com pada Senin, 22 Mei 2023.
Baca Juga: 7 Soto di Situbondo yang Terkenal Legendaris, Wajib Coba! Ini Alamatnya
Menurutnya, saat ini Gibran harus fokus dulu dengan jabatan yang diembannya. Namun, bukan tidak mungkin memang akan ada yang mendorong untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Barangkali Gibran fokus dulu di wali kota. Bisa saja ada yang mendorong Prabowo-Gibran. Tapi bagi saya Gibran matangkan dulu dan tak perlu ambisius. Jalan masih panjang, jalani saja dulu," katanya.
Prabowo, kata dia, saat ini cocok dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar yakni Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 23 Mei 2023 untuk Aquarius, Virgo dan Pieces: Senangkan Pasangan Anda
"Saya kira Prabowo-Airlangga atau Prabowo-Cak Imin, tapi ingat gugatan bisa saja menang lantaran Ketua MK adalah besan Jokowi," katanya.
Pengamat politik ini menilai kalau bisa saja ada upaya uji materi ke Mahkamah Konstitusi soal pembatasan usia nyapres.
"Politik di Indonesia statis dan dinamis segala sesuatu dapat saja terjadi. Saya pikir jika Gibran ditandemkan dengan Prabowo maka Jokowi tak akan mendukung Ganjar Pranowo," tuturnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 23 Mei 2023 untuk Aquarius, Virgo dan Pieces: Senangkan Pasangan Anda
Dengan begitu, ini akan mendampak buruk bagi PDIP, terlebih relawan Jokowi berbalik haluan mendukung Prabowo.
"Bisa saja suara Ganjar tergerus," katanya.
Lebih lanjut, Jerry juga mengatakan bahwa Gibran akan disanksi atas pertemuan tersebut. Tapi alih-alih Gibran berlabuh ke Gerindra juga bisa terjadi. Ia sudah merasakan adanya sinyal Gibran akan bergabung ke Partai Gerindra.
"Tapi kalau bergabung dengan Prabowo sudah ada sinyalemennya," ujarnya.
"Pertemuan Gibran dan Prabowo berisiko dia di kick out dari PDIP, tapi saya nilai Gibran tak menggubrisnya," katanya melanjutkan.
Sebelumnya, Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut Prabowo seperti mendapat 'durian runtuh' saat bertemu dengan Gibran yang merupakan kader PDIP.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Selasa, 23 Mei 2023: Penuh Semangat untuk Menjalani Hari Esok
"Ingin hati hanya untuk silaturahmi, tapi justru mendapat dukungan dari relawan Gibran dan Jokowi. Dukungan itu terasa sangat kuat karena para relawan menyatakan hal itu di depan Prabowo dan Gibran," kata Jamiluddin lewat keterangan tertulis kepada PikiranRakyat-Depok.com.
Padahal Gibran sendiri tidak menyatakan dukungan kepada Prabowo. "Karena itu, sulit menerima bila peristiwa dukungan (relawan Jokowi-Gibran) itu terjadi secara alamiah. Peristiwa dukungan itu setidaknya sudah diketahui oleh Gibran sebelum deklarasi disampaikan oleh para relawan," katanya.
Selain itu, dukungan relawan Jokowi-Gibran juga akan memperbesar peluang Prabowo untuk meningkatkan elektabilitasnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena, jelas di Pilpres 2019 lalu pada dua provinsi ini Prabowo kalah dengan Jokowi.***
