PR DEPOK – Telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitude 6.0, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa ini terjadi di Selatan pulau Jawa yang berada dekat dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kejadian gempa ini mengakibatkan barang-barang terjatuh dan tiang dan tembok di rumah-rumah bergoyak dan retak.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi tektonik ini terjadi pada jam 04.55 di daerah selatan pulau Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Muncul di Hadapan Publik, Rebecca Klopper Minta Maaf Atas Kegaduhan Kasus Dugaan Video Syur
Berdasarkan analisa BMKG menyatakan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M5,8.
Pusat gempa bumi ini berada pada koordinat 9,15° LS, 110,64° BT, yang lebih tepatnya berada di laut dengan jarak 128 km dengan kedalaman 46 km di arah selatan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari kejadian gempa bumi tersebut masyarakat kota Daerah Istimewa Yogyakarta merasakan gempa bumi dengan skala intensitas V Modified Mercally Intensity (MMI) atau lebih mudahnya masyarakat kota Daerah Istimewa Yogyakarta banyak yang terbangun akibat goyangan yang dihasilkan gempa tersebut. Bahkan gempa bumi ini membuat tiang-tiang dan barang besar bergoyang.
Di daerah lainnya Ponorogo memiliki intensitas IV MMI, juga dirasakan oleh banyak warga setempat, beberapa warga Ponorogo yang merasakan gempa terbangun dan berlarian keluar rumah, akibat dari itu dampak gerabah pecah, jendela pintu yang bergoyang serta dinding yang berbunyi.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi tersebut.
Dari gempa yang berada pada koordinat 9,15° LS, 110,64° BT dengan jarak 128 km dan kedalaman 46 km, BMKG menunjukan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini berdasarkan pemantauan BMKG belum ada menunjukan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau Aftershock.
Baca Juga: Ngakak! Mendadak Jadi Caleg DPRD Jember 2024, Tiara Andini Malah Didukung Warganet: Auto Coblos
BMKG memberitahukan kepada masyarakat yang dekat pada Daerah Istimewa Yogyakarta agar tenang, dan hanya mendapatkan informasi resmi hanya bersumber dari akun official media sosial milik BMKG ataupun situs resmi BMKG, agar tidak terjadi kepanikan akibat tersebarnya informasi yang salah.***