Sebut Indonesia Bisa Manfaatkan Perang Dagang AS-China, Airlangga Hartarto: Ekspor Nikel Kita

- 15 Juni 2023, 07:16 WIB
Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia bisa memanfaatkan perang dagang antara AS dan China, singgung ekspor nikel.
Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia bisa memanfaatkan perang dagang antara AS dan China, singgung ekspor nikel. /Dok. Humas Setkab/Agung.

PR DEPOK - Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa Indonesia bisa memanfaatkan situasi dalam gejolak global saat ini.

Pernyataan Airlangga itu khususnya merujuk pada perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

"Kita berada di suasana yang bisa kita manfaatkan, karena ada perang ekonomi antara China dan AS, dimana AS mulai melarang produk China ke negara AS,” ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Internal (Rakornas Wasin) 2023  yang dilansir dari Antara Rabu, 14 Juni 2023.

Ia mengatakan, Indonesia mengikuti Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), yang salah satunya menyepakati terkait dengan supply chains agreement. Itu ialah organisasi atau forum di kawasan pertama di dunia yang titik fokusnya pada isu-isu yang seputar rantai pasok.

Baca Juga: 6 Tempat Ngopi yang Hits di Bekasi, Cocok Buat Nongkrong Bareng Temen, Catat Alamat dan Nama IGnya

Dalam forum tersebut, negara anggota berkomitmen dalam merealisasikan kerjasama yang akan melibatkan dunia bisnis dan program terkait dengan technical asistance and capacity building.

Hasil kerjasama itu diharapkan dapat meningkatkan investasi pada critical sectors, key goods, insfratruktur fisik maupun digital, tranportasi, dan proyek proyek ketenagakerjaan.

"Indonesia dengan AS sedang bicara indo Pacific Economic Framework, yang diharapkan nya salah satu fasilitas perdagangan bisa disetarakan, sehingga ekspor nikel kita bisa ke AS," tutur Airlangga.

Baca Juga: Seger dan Gurih, Ini 8 Warung Soto Enak di Gresik, Catat Alamatnya

Sementara itu, IPEF mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global. Tujuan forum tersebut adalah untuk mencapai kerangka ekonomi berstandar tinggi dan inklusif di negara kawasan indo Pasifik.

Sebelumnya diketahui bahwa perdagangan antara AS dan China tak seimbang saat ini. Pasalnya, defisit perdagangan AS dengan China mencapai 419,5 miliar dolar AS pada 2018.

Kemudian pihak China merespon dengan memberlakukan tarif impor pada produk AS ini sebagai tanggapan tindakan tersebut, sehingga kedua negara terus saling memberlakukan tarif impor secara bertahap dan perang dagang terus meningkat.

Baca Juga: Alasan Mengapa Buah di Jepang Memiliki Harga Selangit

Amerika Serikat juga membatasi China dalam menggunakan teknologi semikonduktor dan artificial intelligent. Menurut AS, tindakan itu disebabkan alasan keamanan nasional.

Kejadian tersebut pun menuai berbagai tanggapan, China telah mengajukan gugatan ke organisasi perdagangan dunia atas apa yang dilakukan AS tersebut.

Setelah itu, pemerintah China bereaksi dengan mengalokasikan 140 M dolar AS untuk meningkatkan chip dalam negeri untuk menghadapi ekspor AS.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah