Network
PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengungkapkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan mendalami dugaan afiliasi antara Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII).
Dugaan afiliasi antara Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) telah menarik perhatian publik dan menciptakan spekulasi yang intens. Kisah yang melibatkan sejarah, perubahan identitas yayasan, serta peran BNPT dan Densus 88 Polri dalam penyelidikan menciptakan teka-teki yang menantang untuk dipecahkan.
Disampaikan Mahfud saat berada di Hotel JS Luwansa, Jakarta, masyarakat sangat menantikan jawaban yang jelas dan pasti tentang hubungan yang sebenarnya antara Al Zaytun dan NII, serta dampaknya terhadap keamanan negara.
"Nanti biar BNPT terus mendalami dan kami akan terus monitor NII. Karena itu (Al Zaytun) sejarahnya memang tidak bisa disembunyikan," kata Mahfud di Hotel JS Luwansa, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Jakarta, Rabu.
Mahfud, dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan BNPT, menjelaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut dilakukan karena asal-usul berdirinya Al Zaytun terkait dengan NII.
Dungkapkannya pula bahwa pada awalnya, Al Zaytun muncul sebagai salah satu kompartemen ke-9 NII, tetapi seiring berjalannya waktu, lembaga tersebut berkembang menjadi lembaga pendidikan biasa, walaupun di balik itu semua masih sedang diselidiki karena sejarahnya terkait dengan hal tersebut.
Juga memiliki dokumen yayasan yang menunjukkan bahwa nama yayasan tersebut dulunya adalah yayasan NII, tetapi kemudian berubah menjadi yayasan pendidikan Al Zaytun, dan seterusnya.
Baca Juga: Apa Itu Antraks? Kenali Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia
"Dulu munculnya itu (Al Zaytun) dari ide kompartemen 9 NII, tetapi di dalam perkembangannya itu menjadi sekurangnya yang dapat kita lihat fisik-nya itu lembaga pendidikan biasa, tetapi di balik itu semua yang sedang diselidiki karena dulu memang latar belakangnya di situ," ungkap dia.
"Dan itu ada dokumen yayasan-nya bahwa dulu yayasan-nya namanya ya itu, yayasan NII, tapi lalu berubah yayasan pendidikan Al Zaytun dan seterusnya," sambung Menko Polhukam.
