Caranya adalah, warga DKI Jakarta bisa mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi bernama Jakarta Kini (JAKI), BMKG, atau dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Sedangkan untuk strategi kedua, Dinas LH se-Jabodetabek sudah menandatangani komitmen untuk mengurangi pencemaran udara dengan melakukan uji emisi kendaraan.
“Kami juga menghimbau warga melakukan upaya preventif untuk mengurangi dampak misalnya menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar, dan sebagainya,” jelas Asep.
Baca Juga: 10 Tempat Makan Bakso Terenak di Bogor yang Harganya Murce, Bikin Ngiler!
Sementara Ardhasena Sopaheluwakan selaku Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG menyebut bahwa kualitas udara akan cenderung meningkat saat musim kemarau tiba, hal ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, Ia juga menyebut bahwa fenomena lain seperti lapisan inversi di wilayah perkotaan musim kemarau menyebabkan udara cenderung lebih dingin di lapisan bawah.
“Hal itu yang juga penjelasan mengapa di Jakarta itu kelihatan keruh di bawah dibanding di atas, di mana perkotaan kita hidup bersama,” ungkapnya.***