Alami Kerugian 11 Triliun, DPR Desak BPK Selidiki Temuan Baru dan Lakukan Audit terhadap Pertamina

- 29 Agustus 2020, 11:12 WIB
Kantor Pusat Pertamina. Foto: Ist dong
Kantor Pusat Pertamina. Foto: Ist dong /

PR DEPOK - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI didesak oleh Anggota DPR untuk segera memeriksa temuan dan melakukan audit terkait kerugian yang baru saja dialami Perusahaan Minyak Negara (Pertamina).

Namun di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengaku sangat menyayangkan sikap Pertamina yang tidak mempersiapkan manajemen krisis sebagai langkah antisipasi hingga menimbulkan kerugian besar mencapai Rp 11,13 triliun.

“Seluruh, perusahaan minyak Dunia juga mengalami keadaan yang sama, tantangan yang sama, kendala yang sama, namun pada kenyataannya sebagian dari mereka mampu tetap mendapatkan untung, serta mampu untuk bertahan"

"Meskipun nilai keuntungan yang didapat tidak sebesar ditahun-tahun sebelumnya,” tutur Mulyanto pada Sabtu 29 Agustus 2020 dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Baca Juga: Lawan Kanker Usus Selama 4 Tahun Terakhir, Chadwick Boseman Pemeran 'Black Panther' Meninggal Dunia

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang satu ini beranggapan bahwa manajemen Pertamina tak cukup cekatan terlebih saat harus melakukan perubahan akibat adanya potensi baru.

Mulyanto menilai Pertamina tidak berupaya melakukan terobosan-terobosan baru sebagai bentuk usaha menghadapi kejadian luar biasa yang bisa saja terjadi seperti saat ini sehingga perusahaan merugi.

Mulyanto juga mengungkapkan Pertamina harus mencontoh sejumlah perusahaan minyak besar di negara lain, mereka tetap mengalami keuntungan meski tengah dilanda krisis. Perusahaan minyak yang dimaksud antara lain Indian Oil Group, Saudi Aramco, Petro China Ltd, dan Petronas.

Keuntungan tetap bisa didapat selama masa krisis karena perusahaan-perusahaan minyak dunia tersebut sudah lebih dulu mempersiapkan sistem dalam menghadapi manajemen krisis, serta cepat tanggap merespon perubahan yang mendadak menimpa strategi awal perusahaan. Sehingga Mulyanto menyebut, krisis bisa dilalui dengan baik dengan kesiapan tersebut.

Baca Juga: Tampil Lebih Sporty dari Sebelumnya, Vespa S 125 i-get Resmi Dirilis

“Perusahaan-perusahaan minyak dunia itu mengalami tantangan krisis, sama dengan yang dihadapi Pertamina, namun pada kenyataanya mereka tetap dapat untung"

"Merosotnya Harga minyak dunia, menjadikan kesempatan untuk perusahaan minyak dunia asal negara Tiongkok Ptero China Ltd dalam mengisi cadangan minyak strategis miliknya, sehingga mereka mampu bertahan unktuk pemenuhan kebutuhan 80 hari selanjutnya,” tutur Mulyanto.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x