Selain itu, Partai Demokrat kecewa terhadap tindakan Anies yang dinilai tidak memiliki etika dalam berpolitik. SBY mengatakan bahwa Anies tidak menyampaikan secara langsung keputusan penting tersebut kepada Partai Demokrat dan PKS.
Keputusan penting penetapan Cak imin sebagai pendamping Anies dalam Pilpres 2024 tersebut, malah disampaikan melalui Abdurrahman Said alih-alih disampaikan langsung terlebih dahulu kepada Pimpinan Tinggi Partai.
Baca Juga: Gunung Sumbing Kebakaran Hebat, 37 Pendaki Dikabarkan Sempat Terjebak di Basecamp
Manuver Cak Imin yang dilakukan oleh Partai Nasdem, Surya Paloh dan Anies merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.
Dan juga sebuah pengkhianatan terhadap kesepakatan yang telah disampaikan sendiri oleh Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Ketua Majelis Tinggi Partai, SBY juga mengatakan bahwa kejadian pengkhianatan tersebut dianggap merupakan suatu ujian yang harus disyukuri, karena Partai Demokrat masih diselamatkan.
“Ya, memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti sekarang. Bayangkan, jika ditelikungnya, ditinggalkannya kita ini, satu, dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa, kita masih diselamatkan oleh tuhan dan sejarah,” katanya.