Pengunggah video menjelaskan bahwa pelaku awalnya bersekolah di Pesantren di Tasikmalaya, di sana dia sering berulah dan kabur-kaburan.
Namun, setelah pindah ke SMP N 4 Majenang, pelaku tetap melanjutkan kelakuannya dengan sering berkelahi dengan siswa lain, bahkan untuk masalah sepele.
Pihak sekolah akhirnya tak bisa lagi menoleransi perilaku anak tersebut.
Keluarga pelaku kemudian memutuskan untuk memindahkan anaknya ke SMP 2 Cimanggu, dengan harapan agar dia bisa menjadi lebih baik.
Sayangnya, sifat keras dan perilaku buruknya tetap ada. Bahkan di lingkungan baru, pelaku masih terlibat dalam tindakan kriminal seperti mencuri ikan bersama temannya.