Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Merenungkan Duka yang Tak Terlupakan

- 2 Oktober 2023, 06:11 WIB
Pemkot Malang mengekspresikan rasa empati, prihatin, dan duka cita mendalam terhadap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.*
Pemkot Malang mengekspresikan rasa empati, prihatin, dan duka cita mendalam terhadap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.* /Wina Setyawatie

 

Setahun setelah Tragedi Kanjuruhan, korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan masih mengalami duka mendalam. Mereka terus berjuang mencari keadilan.

Devi Athok Yulfitri, yang kehilangan kedua anaknya dan mantan istrinya, mengaku sering mendapat ancaman dan bahkan hampir menjadi korban percobaan pembunuhan karena memperjuangkan keadilan.

Baca Juga: Mudah! Cara Daftar Pelatihan Prakerja di Skillhub Kemnaker

Warga lain, Cholifatul Nur, juga mengalami ancaman. Mobilnya dilumuri oli dan stempet, yang diduga untuk mencelakainya. Ifa, panggilan akrabnya, kehilangan anak semata wayangnya.

Kedua keluarga korban, Cholifatul Nur dan Devi Athok Yulfitri, terus bersuara tentang pentingnya keadilan. Mereka menuntut hukuman berat bagi para pelaku.

 

Kehilangan anak mereka telah mengubah hidup mereka sepenuhnya. Mereka berziarah di makam anak-anak mereka setiap hari, menanam berbagai jenis bunga di atasnya.

Makam Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra terlihat indah dengan berbagai jenis bunga yang ditanam di atasnya, sesuai dengan keinginan almarhum.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah