Setahun setelah Tragedi Kanjuruhan, korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan masih mengalami duka mendalam. Mereka terus berjuang mencari keadilan.
Devi Athok Yulfitri, yang kehilangan kedua anaknya dan mantan istrinya, mengaku sering mendapat ancaman dan bahkan hampir menjadi korban percobaan pembunuhan karena memperjuangkan keadilan.
Baca Juga: Mudah! Cara Daftar Pelatihan Prakerja di Skillhub Kemnaker
Warga lain, Cholifatul Nur, juga mengalami ancaman. Mobilnya dilumuri oli dan stempet, yang diduga untuk mencelakainya. Ifa, panggilan akrabnya, kehilangan anak semata wayangnya.
Kedua keluarga korban, Cholifatul Nur dan Devi Athok Yulfitri, terus bersuara tentang pentingnya keadilan. Mereka menuntut hukuman berat bagi para pelaku.
Kehilangan anak mereka telah mengubah hidup mereka sepenuhnya. Mereka berziarah di makam anak-anak mereka setiap hari, menanam berbagai jenis bunga di atasnya.
Makam Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra terlihat indah dengan berbagai jenis bunga yang ditanam di atasnya, sesuai dengan keinginan almarhum.