Network
PR DEPOK – Pengamat politik buka suara terkait bacawapres Prabowo Subianto, di mana nama Gibran Rakabuming Raka kencang disebut-sebut sebagai pendamping.
Menurut pengamat politik Universitas Ketolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mikhael Rajamuda Bataona, yang justru cocok menjadi pendamping Prabowo adalah Erick Thohir alih-alih Gibran.
Mikhael mengemukakan bahwa pada hari-hari ke depannya, Prabowo akan menghadapi penolakan terhadap politik dinasti dan kampanye masif terbuka jika ia masih memaksakan akan mencalonkan diri bersama Gibran.
Bukan hanya itu, opsi tersebut juga bisa menghidupkan kembali watak oligarki dan dinasti pada masa Orde Baru.
Baca Juga: 7 Cafe Paling Romantis di Klaten yang Bikin Hati Meleleh!
"Mimpi buruk dan bayang-bayang kembalinya rezim Orde Baru akan langsung mengubah dan menggerus dukungan ke Prabowo," kata Mikhael di Kupang, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.
Ia menyebut bahwa kembalinya citra rezim Orde Baru ini bisa merugikan citra dan popularitas Prabowo yang merupakan menantu dari Soeharto. Nantinya, isu tersebut akan kencang di masyarakat dan bisa menimbulkan protes, baik di ruang public virtual maupun melalui demonstrasi.
"Jadi menurut saya, jika Prabowo tetap memaksakan opsi Golkar dan partai koalisi untuk maju bersama Gibran, maka yang akan dia hadapi adalah rasionalitas dan nalar publik yang anti terhadap politik dinasti, oligarki dan nepotisme, sehingga sebelum dideklarasikan, Prabowo harus menghitung dampak pilihan ini secara cermat dan hati-hati," ujarnya.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Listrik Nasional 2023, Desainnya Bagus dan Bisa Diunduh
