Sebut Kelompok Radikal Tumbuh Berkembang di Era SBY, Boni Hargens: di Masa Jokowi Mereka Tak Happy!

- 9 September 2020, 14:26 WIB
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens.*
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens.* /RRI/

"Sehingga setegas apapun presiden dalam memberikan perintah, eksekusi di lapangan akan selalu lamban," katanya kepada awak media pada Rabu 9 September 2020.

Dengan begitu, perlu adanya skenario deradikalisasi yang serius di tubuh birokrasi. Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi, menurut dia sudah berusaha keas dengan porsinya untuk memerangi ancaman ini.

Sebelumnya, Menag Fachrul Razi diwawancarai habis-habisan oleh Komisi VIII DPR RI mengenai rencana kebijakan sertifikat bagi ulama, hingga pernyataan 'radikalisme good looking'.

Menanggapi hal itu, Boni Hargens memberikan sedikit pandangan, bukan untuk membela atau mendukung apalagi menjatuhkan siapapun, akan tetapi menyajikan benang merah mengapa sampai muncul wacana sertifikasi, deradikalisasi, hingga pernyataan 'radikalisme good looking'.

Baca Juga: Kemenkes Cabut Syarat Rapid Test Bagi Pelaku Perjalanan, Ahli: Tak Bisa Jadi Acuan Diagnosa Covid-19

Dikatakan dia, politik identitas menjadi trend yang menguat secara global, terutama di dekade kedua Abad ke-21. Apa yang terjadi di Indonesia adalah bagian dari gejala mondial yang tak terbendung. Di Indonesia, kelompok radikal keagamaan mengusung agenda politik berbalut ayat kitab suci dengan tafsir yang sempit.

"Di Arab Saudi dan banyak negara Timur Tengah, bendera khilafah yang oleh orang Indonesia kerap diidentikkan dengan bendera HTI, dianggap sebagai bendera teroris, sehingga dilarang untuk dikibarkan," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah