Network
PR DEPOK - Presiden Direktur Unilever Ira Noviarti diketahui telah mundur dari jabatannya pada 26 Oktober 2023. Mundurnya Ira ditengah kisruh boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel di media sosial memunculkan rasa penasaran publik.
Seperti diketahui, Unilever merupakan salah satu perusahaan yang disebut-sebut publik yang pro Israel. Lantas, buntut dari konflik antara Palestina dan Israel tersebut menjadikan Unilever menjadi sasaran boikot netizen di media sosial.
Namun, disusul dengan pengunduran diri dari Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli pada 25 November 2023, Ira menyampaikan bahwa pengunduran dirinya sama sekali tidak terkait dengan apa yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina.
Ira Noviarti pun menyampaikan alasan mundurnya sebagai Presiden Direktur Unilever karena disebabkan oleh alasan pribadi.
Baca Juga: BPNT Desember 2023 Cair Lagi? Berikut Cara Cek Status Bansosnya Online
Menyusul dengan kabar pengunduran dirinya, publik pun semakin bertanya-tanya mengenai berita yang disampaikan dari Keterbukaan Informasi yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), diketahui Ira Noviarti telah menjual sahamnya.
Mantan Presiden Direktur PT Unilever Ira Noviarti menjual seluruh sahamnya dengan alasan untuk membiayai pendidikan anaknya. Hal tersebut terlihat dari surat yang ditujukan ke Bursa Efek Indonesia dengan nomor surat 10/UNVR/XI/2023 yang diterbitkan pada 29 November 2023.
Jumlah saham miliknya sebanyak 870.000 lembar, ia menjual seluruh sahamnya yang dihargai Rp3.650 per lembar. Sehingga total keseluruhan saham yang dijual Ira Noviarti mencapai 3,17 miliar.
Dikabarkan, PT Unilever Indonesia akan mengalami perubahan struktur model operasional. Perusahaan tersebut dikabarkan akan menjadi suatu Organisasi yang dikelola langsung secara unit bisnis mulai Januari 2024 mendatang.
