Terlanjur Beli Masker Scuba dan Buff? Ahli Sebut Bisa Tetap Dipakai Cegah Covid-19 dengan Cara Ini

- 19 September 2020, 07:34 WIB
Ilustrasi masker scuba.
Ilustrasi masker scuba. /Istimewa

PR DEPOK - Masker scuba dan buff baru-baru ini ramai diperbincangkan usai dinilai tidak efektif melindungi penggunanya dari percikan droplet, sehingga memungkinkan adanya penularan virus corona.

Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda'i membeberkan bahwa masker scuba dibuat dari bahan tipis yang elastis dan hanya terdiri dari satu lapisan kain serta memiliki kecenderungan menjadi longgar.

"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya," kata Fajri dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pernyataannya tersebut merujuk pada penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nano yag dilakukan belum lama ini.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Masuk Babak Baru, Airlangga Hartarto: Hasil Diumumkan Pertengahan Oktober

Menurutnya, kemampuan electrostatic atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh masker.

Masker dengan bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel. Sedangkan bahan chiffon yang merupakan gabungan 90 persen poliester dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen poliester.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Satgas COVID-19 merekomendasikan kain tiga lapis yakni lapisan dalam untuk menyerap, lapisan tengah untuk menyaring dan lapisan luar yang terbuat dari bahan seperti poliester.

Fajri mengatakan bahwa dalam penelitian yang dilakukan Universitas Illinois mengungkapkan tiga lapis kain 100 persen katun sama protektifnya seperti masker bedah atau medis.

Baca Juga: Masa Krisis Covid-19 Diprediksi Hingga Desember 2020, Indonesia Siapkan 400 Juta Dosis Vaksin

Meski masker berbahan katun cult dua lapis sebenarnya sudah memberikan perlindungan, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jenis katun ini memiliki kerapatan 180 benang per inci dengan ketebalan 0,5 sentimeter.

"Cotton cult paling bagus untuk (menyaring) partikel besar dan lebih kecil, 180 thread per inci, ketebalannya setengah sentimeter," tambahnya.

Ia mengimbau bagi masyarakat yang terlanjur membeli masker scuba, bisa tetap menggunakannya namun dengan melapisinya dengan dua lapis kain katun agar bisa lebih tebal.

"Memang belum ada sepertinya penelitian yg menguji kombinasi scuba dan katun dua lapis. Tetapi setidaknya katun dua lapisnya yang akan memberikan proteksi utama. Jadi mungkin katun duluan (di depan baru scuba)," tutur Fajri.

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x