Melalui promosi yang dilakukannya, Erfin menyatakan kesiapannya untuk menjual ginjalnya kepada siapa saja yang berminat. Tindakan ini, menurutnya, bukan semata-mata untuk mendanai kampanye, melainkan juga sebagai bentuk pengabdian dan manfaat bagi masyarakat Bondowoso.
"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," tambahnya.
Sejauh ini, Erfin telah menggunakan sisa tabungan yang dimilikinya untuk membuat banner dan baliho kampanye. Dengan harapan meraih kemenangan, ia berencana merealisasikan janji-janji politiknya untuk masyarakat Bondowoso.
Namun, tindakan kontroversial Erfin bukanlah tanpa kritik. Beberapa pihak menilai bahwa kampanye politik seharusnya lebih berkutat pada ide dan visi, bukan pada tindakan ekstrim seperti menjual organ tubuh.
Baca Juga: 8 Sate Paling Enak di Salatiga yang Warungnya Viral dan Terkenal, Cek Alamatnya
Meskipun demikian, Erfin Dewi Sudanto terus berjuang dan memasang baliho kampanye sebagai bagian dari upayanya untuk meraih kursi parlemen di Bondowoso.
Dengan langkah kontroversialnya ini, Erfin memberikan sorotan terhadap tantangan finansial yang dihadapi oleh beberapa caleg dalam upaya mereka untuk bersaing dalam dunia politik yang kompetitif. Kini dirinya sedang membuat baliho dari uang sisa tabungannya untuk melengkapi usaha kampanyenya.***