Anies Baswedan Singgung Gagasan Jokowi hingga Bayar UKT Pakai Pinjol

- 6 Februari 2024, 06:00 WIB
Anies Baswedan menyebut jika Revolusi Mental yang digaungkan oleh Jokowi belum terlaksana dengan baik.*
Anies Baswedan menyebut jika Revolusi Mental yang digaungkan oleh Jokowi belum terlaksana dengan baik.* /Tangkap layar Ig@cakiminow

PR DEPOK - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut jika Revolusi Mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sebuah gagasan yang baik, namun sejauh ini belum bisa terlaksana dengan baik.

Anies Baswedan berujar jika Revolusi Mental ramai dibahas di tahun 2014, dan dia menyebut bahwa Presiden Jokowi pernah menulis artikel tentang hal tersebut pada 10 Mei 2014.

Seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, gagasan Revolusi Mental sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956, hal itu melihat pada saat itu revolusi Nasional Indonesia sedang berhenti.

Kemudian Anies Baswedan menuturkan beberapa poin-poin gagasan baik yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada artikel yang dimuat di surat kabar itu, seperti kemandirian dan reformasi ekonomi, kebijakan investasi luar negeri sumber daya alam (SDA) agar tidak dikeruk perusahaan asing.

Baca Juga: Kaesang Ajak Pendukung di Bali Coblos Hidung Gibran di Surat Suara: Tidak Usah Kasihan Memang Seperti Ini!

"Kemudian, birokrasi seharusnya menggunakan sistem politik yang bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Artinya, tidak ada 'ordal' (orang dalam)," kata Anies Baswedan, dikutip dari Antara, Selasa, 6 Februari 2024.

"Kita semua melihat sekarang masih banyak (fenomena, Red.) 'ordal'," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta dalam acara "Desak Anies, di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin, 5 Februari 2024 malam.

Dia berkata, jika baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan supaya memanfaatkan layanan pinjam online atau sering disebut "Pinjol".

"Akhir-akhir ini, temen-temen inget UKT? Ada yang tidak bayar UKT dianjurkan pinjam 'online'. Itu melesetnya jauh sekali dari 'spirit' yang ada di Revolusi Mental," ucapnya.

Baca Juga: Catat! 6 Rekomendasi Mie Ayam Terenak Rating Tinggi di Jakarta, Ini Harga dan Alamatnya

Dia berpendapat, jika poin penting dari Revolusi Mental seperti yang tertera di artikel tersebut sebenarnya merupakan contoh dan keteladanan dari seorang pemimpin.

"Itu kalimat di situ. Bahasa kita 'ing ngarso sung tuladha'. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," papar mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Seperti yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini bahwa ia mengakui bahwa ide tentang Revolusi Mental merupakan gagasan yang baik, namun sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.

"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia," pungkas Anies Baswedan.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah