“Mengapa harga beras tinggi? Selama 8 bulan terakhir mengalami defisit antara produksi dan konsumsi. Jika kita lihat tahun 2023, surplus hanya 340 ribu ton dengan kebutuhan nasional itu 2,5-2,6 juta ton (per bulan). Pada saat produksi demikian persaingan mendapatkan GKP (Gabah Kering Panen) berebut di tingkat petani," ujar Arief.
Baca Juga: 6 Mie Ayam Paling Enak di Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang Nggak Pernah Sepi Pengunjung
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, Bapanas pun sudah menetapkan stok beras minimal yang dikelola oleh Perum Bulog sebanyak 1,2 juta ton. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo meminta agar stok beras terus diperkuat hingga mencapai 3 juta ton.
Dengan Stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) ini, pemerintah lebih leluasa melaksanakan program intervensi demi stabilisasi pangan. Namun, penguatan stok CPP tetap mengandalkan produksi dalam negeri.***