Network
PR DEPOK - Pulau Onrust, yang terletak di tengah-tengah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, memiliki sejarah yang kaya dan mengesankan.
Dahulu, pulau ini merupakan tempat istirahat bagi para Sultan Keraton Banten pada abad ke-16. Namun, peranannya berubah secara drastis ketika VOC atau Vereenigde Oost-Indische Compagnie, kolonial Belanda, mendudukinya pada tahun 1610.
Di bawah pemerintahan VOC, Pulau Onrust menjadi sangat penting. VOC menjadikannya sebagai gudang rempah-rempah dan galangan kapal yang terkenal di dunia.
Galangan kapal di Pulau Onrust dikatakan sebagai yang terbaik di dunia pada masanya, dilengkapi dengan peralatan canggih yang dijalankan oleh tenaga mekanis, seperti kincir angin.
Baca Juga: 5 Soto di Rawamangun Rasa Umami, Tempat Homey Cocok untuk Buka Puasa Bersama
Pada tahun 1619, pulau ini diubah menjadi basis pertahanan laut dan pusat pasukan kolonial di Nusantara. John Peter, pemimpin pasukan VOC Belanda, membangun benteng pertahanan di pulau ini, memudahkan serangan terhadap Jayakarta. Kesuksesan tersebut kemudian melahirkan Kota Batavia, yang menjadi cikal bakal Jakarta modern, pada tahun 1620.
Namun, sejarah Pulau Onrust hampir terlupakan seiring berjalannya waktu. Minimnya dokumentasi sejarah memicu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan ekskavasi arkeologi di pulau ini. Tujuannya adalah menggali dan mengungkap jejak sejarah yang terpendam.
Kegiatan ekskavasi arkeologi dilakukan selama 14 hari oleh tim arkeologi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Hasil ekskavasi menemukan sisa-sisa benteng pertahanan, yang memberikan gambaran lebih jelas tentang peran Pulau Onrust selama era kolonial.
Selain sebagai basis pertahanan, Pulau Onrust juga menjadi tempat karantina untuk berbagai tujuan, seperti karantina Haji dan tempat pengasingan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: 6 Bakso Paling Enak dan Laris di Magelang Jawa Tengah, Porsinya Banyak Dijamin Bikin Kenyang!
