Gempa Megathrust: Penyebab hingga Himbauan dari Ahli BMKG

- 17 Maret 2024, 21:45 WIB
Kepaala BMKG Daryono meminta masyarakat memahmi fenomena gempa meghathrust dan tidak menyalahartikan.*
Kepaala BMKG Daryono meminta masyarakat memahmi fenomena gempa meghathrust dan tidak menyalahartikan.* /

Data monitoring dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa zona megathrust di selatan Jawa memang sangat aktif, seperti yang tercermin dalam peta aktivitas kegempaannya (seismisitas). Sejak tahun 1700, zona megathrust di selatan Jawa sudah beberapa kali mengalami aktivitas gempa besar dan dahsyat.

Gempa-gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 hingga 7,9 telah terjadi sebanyak delapan kali sejak tahun 1700. Beberapa di antaranya adalah pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8), dan 2009 (M7,3).

Sementara itu, gempa-gempa dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar tercatat telah terjadi sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1780 (M8,5), 1859 (M8,5), dan 1943 (M8,1). Namun, untuk gempa dengan kekuatan 9,0 atau lebih besar di selatan Jawa, belum ada catatan dalam katalog sejarah gempa yang terjadi.

Melalui pemantauan dan analisis yang terus-menerus, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang potensi bahaya gempa di zona megathrust selatan Jawa serta memperkuat upaya mitigasi dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa besar di masa depan.

Baca Juga: Lirik Lagu Better Judgement - Wendy Red Velvet: 'Cause I Really Wanted You...

Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara lebih efektif dan tepat waktu.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah