IDI Sebut Demonstrasi Penolakan RUU Cipta Kerja Berpotensi Jadi Klaster Covid-19 Baru

- 9 Oktober 2020, 13:45 WIB
Pengunjuk rasa mengikuti demo menentang pengesahan UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demo tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Pengunjuk rasa mengikuti demo menentang pengesahan UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demo tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww. /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

PR DEPOK – Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) berpotensi memunculkan klaster baru.

Klaster tersebut nantinya berpotensi memicu lonjakan Covid-19 di Indonesia.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr M Adib Khumaidi menerangkan bahwa peristiwa demonstrasi tersebut mempertemukan ribuan peserta yang sebagian besar tidak menjaga jarak fisik dan memakai masker.

Baca Juga: Demi Hasilkan Pendapatan Lebih, Barcelona Rencanakan Tambah Kapasitas Stadion hingga 105 Ribu Kursi

"Berbagai seruan dan teriakan dari peserta aksi tersebut mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus, terutama Covid-19," katanya pada Jumat, 9 Oktober 2020 dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Banyak juga peserta demonstrasi yang datang dari kota atau wilayah yang berbeda.

"Jika benar terinfeksi, mereka dapat menyebarkan virus ke komunitasnya," ujar Adib.

Baca Juga: Soal Penolakan UU Ciptaker, Anies Baswedan Janji Bawa Aspirasi Buruh ke Rapat Gubernur se-Indonesia

"Dalam hal ini, kami mengemukakan kekhawatiran kami dari segi medis dan berdasarkan sains. Demonstrasi berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas lain," ucapnya.

Dirinya memperkirakan adanya lonjakan masif dalam kasus positif Covid-19 dalam 1-2 minggu mendatang.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x