AS Minta Izin Daratkan Pesawat Pengawas di RI, Menlu: Kami tak Ingin Terjebak oleh Persaingan Ini

- 22 Oktober 2020, 22:59 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.*
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.* /Dok. Humas Kemenlu RI./

Lebih lanjut, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia tak ingin memihak dalam konflik dan khawatir dengan meningkatya ketegangan di antara Beijing dan Washington itu.

Upaya yang dilakukan AS maupun Tiongkok untuk mendapat pengaruh dari Asia Tenggara membuat Indonesia terkejut, lantaran Indoesia memiliki kebijakan luar negeri netral (non blok) yang sudah lama ada.

Negeri ini (Indonesia) tidak pernah mengizinkan terdapat militer asing yang beroperasi di wilayah teritorial mereka.

P-8 Poseidon memainkan peran sentral dalam mengawasi aktivitas militer Tiongkok di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh Tiongkok sebagai wilayah kedaulatannya.

Baca Juga: Ribuan Siswa di Cianjur Putus Sekolah, Disdik Sebut Penyebabnya Dipicu oleh Masalah Ekonomi Keluarga

Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia melakukan klaim tandingan atas perairan yang kaya akan sumber daya alam itu, yang mana merupakan wilayah yang dilalui perdagangan senilai 3 triliun dolar setiap tahunnya.

Indonesia juga bukan penuntut resmi wilayah tersebut, namun menganggap sebagian wilayah Laut China Selatan juga sebagai milik Indonesia.

Terlepas dari kedekatan strategis antara AS dan negara-negara Asia Tenggara dalam mengekang teritorial Tiongkok, Dino Patti Djalal, mantan duta besar (Dubes) Indonesia untuk AS, mengatakan kebijakan anti-Tiongkok yang sangat agresif dari AS telah membuat Indonesia dan kawasan itu ketakutan.

"Itu terlihat tidak pada tempatnya. Kami tidak ingin tertipu untuk melakukan kampanye anti-Tiongkok. Tentu saja kami mempertahankan kemerdekaan kami, tetapi ada keterlibatan ekonomi yang lebih dalam dan Tiongkok sekarang menjadi negara paling berpengaruh di dunia bagi Indonesia," katanya.

Baca Juga: PDAM Depok Akan Hentikan Pasokan Air Bersih Awal Pekan Depan Selama 24 Jam

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah