2 Juta Anak Alami Wasting Parah, Indonesia Duduki Peringkat ke-65 Indeks Ketahanan Pangan Global

- 23 Oktober 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi orang yang sedang menimbang berat badan.
Ilustrasi orang yang sedang menimbang berat badan. /Wpengine

Dari 117 negara yang disurvei, Indonesia menempati urutan ke-70 yang masih kalah dari Thailand 46, Malaysia 57, Vietnam 62, dan Myanmar 69.

Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) dan International Food Policy Research Institute (IFPRI) melaporkan bahwa 22 juta orang di Indonesia menderita kelaparan kronis antara tahun 2016 dan 2018.

Laporan berjudul "Kebijakan Mendukung Kebutuhan Investasi Pangan dan Pertanian Indonesia tahun 2020-2045" juga mengungkapkan masalah akses dan kerawanan pangan masih belum terselesaikan.

Baca Juga: Tanggulangi Banjir Ibu Kota, Dana 1 Triliun Dikucurkan Pemprov DKI untuk Program Mitigasi Berikut

"Dalam studi terpisah yang diterbitkan oleh Economist Intelligence Unit, Indonesia menempati peringkat ke-65 dari 113 negara di Indeks Ketahanan Pangan Global (GFSI)," ujar Rizal.

Peringkat tersebut berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menempati urutan pertama dalam indeks, Malaysia di peringkat ke-40, Thailand 54, dan Vietnam 62.

Lapar dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang saling terkait. Orang mengalami lapar karena tidak tersedianya pangan untuk dimakan.

Baca Juga: Terdorong Paket Stimulus Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penguatannya

Bahkan, lapar yang berkelanjutan menyebabkan orang kurang gizi, energi dan berbagai komponen gizi mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan.

Untuk kelompok rentan yakni ibu hamil dan bayi, kurang gizi secara kronis akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin dan bayi yang kemudian berpotensi mengalami stunting.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah