Soal Gempa Pangandaran, SAR: Saat Hujan, Jika Ada Retakan Tanah dan Penuh Air, Bisa Memicu Longsor

- 25 Oktober 2020, 22:08 WIB
Gempa di Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020
Gempa di Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020 /Pikiran-Rakyat.com//Pikiran-Rakyat.com

PR DEPOK - Koordinator Humas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor mengumumkan gempa bumi dengan magnitudo 5.9 SR mengguncang kawasan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu, 25 Oktober 2020 pagi tadi.

Hingga saat ini pihak SAR belum mendapatkan kabar adanya korban jiwa.

“Sampai saat ini tidak ada korban jiwa,” kata Joshua pada Minggu, 25 Oktober 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Joshua menjelaskan bahwa Tim SAR dalam hal ini fokus kepada pencarian dan pertolongan pasca gempa.

Namun, hingga saat ini belum ada permintaan untuk evakuasi korban.

Baca Juga: Api Muncul dari Genset, Damkar Nyatakan Tak Ada Korban Jiwa Atas Kebakaran di Pasaraya Manggarai

“Kita fokus ke penanganan SAR. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan pertolongan, bisa hubungi nomor call center kita di 115. Sampai saat ini informasi yang kami terima masih aman dan terkendali,” tuturnya.

Sementara itu, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Joshua mengimbau, agar warga yang tinggal di perbukitan lebih berhati-hati.

Jika terdapat retakan tanah, maka warga diminta untuk segera melapor ke aparat setempat.

“Terlebih lagi sekarang musim hujan, kalau retakan tersebut dipenuhi debit air yang cukup banyak, berisiko longsor,” ujar Joshua.

Baca Juga: Pengakuan Rizal Ramli Soal Jusuf Kalla yang Mengeblok Dirinya Jadi Menteri di Era SBY dan Jokowi

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di 90 km barat daya Kabupaten Pangandaran atau pada koordinat 8.22 lintang selatan (LS) dan 107.87 bujur timur (BT).

BMKG menjelaskan bahwa gempa yang berada di laut dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami, namun BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi adanya gempa susulan.

Gempa tersebut terasa hingga wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Salah satu warga Cilacap, Krisnawati mengatakan, gempa terasa kuat di daerahnya.

Baca Juga: Muncul Kepulan Asap di Depan Masjid Istiqlal, Berasal dari Kabel Listrik Bawah Tanah yang Terbakar

“Guncangannya hanya sebentar, beberapa detik, tetapi terasa kuat. Kami cepat-cepat keluar rumah,” kata Krisnawati dalam laporan dari BMKG.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah