Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Kilometer

- 29 Oktober 2020, 18:26 WIB
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Kamis kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter ke arah Timur-Tenggara. (ANTARA/HO)
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Kamis kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter ke arah Timur-Tenggara. (ANTARA/HO) /

PR DEPOK - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Semburan awan panas tersebut dimuntahkannya ke arah timur dan tenggara.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pos Pantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra.

Baca Juga: Ketua Umum PDIP Pertanyakan Sumbangsih Generasi Milenial, Ernest Prakasa: Mungkin Bu Mega Lupa

Armen mengatakan, bahwa letusan Gunung Sinabung pada pagi itu memuntahkan awan dengan tinggi kolom mencapai 1.500 meter.

"Terjadi APG (awan panas guguran-red) pada 29 Oktober 2020 sekitar pukul 07.52 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah timur-tenggara dan tinggi kolom abu 1.500 meter," kata Armen seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Armen mengimbau warga untuk tidak memasuki zona merah Gunung Sinabung.

Baca Juga: Presiden Liga Spanyol Ungkap Alasan di Balik Pertahankan Lionel Messi di La Liga

Hal ini dikarenakan aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi dan sewaktu-waktu dapat terjadi letusan.

Masyarakat diminta menjauhi zona merah dengan jarak radius 5 km ke arah timur dan tenggara, dan 4 km ke arah timur utara dari Puncak Gunung Sinabung.

"Saat ini Gunung Sinabung masih dalam status siaga, masih berpotensi terjadi erupsi dan awan panas," ujar Armen.

Baca Juga: Cegah Klaster Long Weekend, Wisatawan yang Menuju Puncak Bogor di Test Massal Covid-19

Selain itu, selama libur panjang ini masyarakat juga diminta untuk tidak mendatangi sejumlah tempat wisata yang berada di zona merah akibat letusan Gunung Sinabung.

"Untuk destinasi wisata yang dilarang dimasuki adalah Lau Kawar. Karena lokasinya kan berada di kaki Gunung Sinabung, jadi wilayah tersebut masuk dalam zona berbahaya," tutur Armen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah