Cegah Banjir di Jaksel, Sudin SDA Keruk Kali Krukut yang Ditargetkan Rampung Awal November Mendatang

- 29 Oktober 2020, 23:07 WIB
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Selatan mengeruk aliran Kali Krukut menggunakan alat berat untuk mencegah banjir pada Kamis 29 Oktober 2020.
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Selatan mengeruk aliran Kali Krukut menggunakan alat berat untuk mencegah banjir pada Kamis 29 Oktober 2020. /Antara

PR DEPOK - Memasuki pergantian musim, dalam beberapa hari terakhir Jakarta diguyur hujan.

Cuaca ini membuat pemerintah melakukan antisipasi demi mencegah terjadinya banjir.

Antisipasi dilakukan dengan melakukan pengerukan Kali Krukut oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan, pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Informasi tersebut dikemukakan oleh Kepala Sudin SDA Kota Jakarta Selatan, Mustajab.

Baca Juga: Hadapi Libur Panjang, Menhub Kunjungi Stasiun Pasar Senen, Puji KAI Disiplinkan Protokol Kesehatan

Mustajab mengatakan, bahwa pihaknya tengah mengebut pengerjaan pengerukan Kali Krukut hingga satu pekan ke depan.

"Insyaa Allah satu minggu ini pengerukan Kali Krukut di sekitar Cilandak selesai, kita kerjakan," ucap Mustajab dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Mustajab menyebutkan, bahwa pengerukan Kali Krukut di Cilandak mulai dikerjakan Kamis 8 Oktober dan diperkirakan akan selesai pada awal November 2020.

Lokasi pengerukan tersebut berada di dekat Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kemang Selatan XII dengan panjang aliran gang keruk sepanjang 500 meter.

Baca Juga: Link Live Streaming Grup H Liga Eropa: AC Milan vs Sparta Praha, Jumat 30 Oktober 2020

"Pengerukan kita lakukan di wilayah hilir Kali Krukut di Perumahan Bangun Cipta Sarana sampai perbatasan Jembatan Kemang Selatan XII," ujar Mustajab.

Menurut Mustajab, pengerukan awal ini dilakukan di lokasi tersebut, karena aksesnya menuju Kali Krukut masih terbuka.

Di sisi lain tidak banyak bangunan yang menghambat sehingga alat berat milik Sudin SDA bisa diturunkan ke dasar kali.

Sudin SDA Jakarta Selatan mengerahkan tiga unit alat berat terdiri atas mini amfibi eskavator dua unit dan satu spider eskavator.

Baca Juga: Tak Setuju dengan Megawati, Mardani Ali: Jika Milenial Kurang Prestasi, yang Salah Kita yang Senior

"Karena akses di perumahan Bangun Cipta Sarana ini lahannya kosong, ada lahan pertamanan dan akses menurunkan alat mudah, maka kami awali pengerukan di sini," kata Mustajab.

Mustajab mengungkapkan, sejak dilakukan pengerukan Kali Krukut di segmen Cilandak, terdapat perubahan signifikan, seperti kedalaman kali yang tadinya 1,5-2 meter kini menjadi tiga meter, begitu juga dengan lebar kali yang tadinya empat meter kini menjadi delapan meter.

Warga setempat merasakan dampak signifikan dengan adanya pengerukan di Kali Krukut kawasan hilir tersebut.

Biasanya, ketika ada kiriman air dari kawasan hulu seperti Depok, pemukiman warga di Perumahan Bangun Cipta Sarana sering terendam air setinggi 40 cm.

Baca Juga: Ikuti Arahan Google Maps, Sebuah Mobil Terperosok di Tanjakan Maribaya Lembang

"Kemarin saya bertemu Pak RW dan tokoh masyarakat setempat, mereka mengatakan setelah dikeruk air kiriman yang masuk pemukiman warga sudah turun, biasanya 40 cm, sekarang 10-15 cm saja," kata Mustajab.

Mustajab menuturkan, bahwa Kali Krukut yang membentang di wilayah Jakarta Selatan kurang lebih sepanjang 16 km membutuhkan pengerukan, karena kondisi kali sebagai kali alam sudah mengalami sedimentasi.

Upaya pengerukan Kali Krukut terhalang oleh lokasi, karena sudah banyak bangunan yang berdiri di pinggiran kali sehingga menyulitkan alat berat Sudin SDA untuk masuk ke sungai.

Baca Juga: Jadwal Liga Europa dan Link Live Streaming Arsenal Vs Dundalk di SCTV dan Vidio.com Dini Hari Nanti

Sejumlah wilayah yang sering tergenang banjir akibat luapan Kali Krukut seperti di Jalan Kemang Raya, Kelurahan Bangka, Jalan Kemang Selatan X, Jalan Pondok Jaya, Jalan Pulo Raya di Kelurahan Petogokan.

"Hampir semua aliran Kali Krukut mulai perbatasan Depok sampai Jakarta Pusat perlu pengerukan terutama di Petogokan, tapi akses terkendala karena banyak bangunan di sepanjang aliran kali," kata Mustajab.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x