Lebih lanjut, dia menilai pernyataan tersebut sesungguhnya penuh makna alias bersayap, tidak hanya ditujukan kepada kaum milenial yang kerap turun ke jalan untuk menyuarakan protes atas kebijakan tertentu.
Melainkan juga, ucap dia, untuk menyindir Gibran dan Bobby yang juga merupakan kerabat dekat Joko Widodo yang seolah-olah diistimewakan dengan menjadikan mereka sebagai Cawalkot Solo dan Medan pada Pilkada 2020.
"Jadi biarkan para milenial itu berkembang sesuai jati diri," ujar Andrianto.
Berbeda dengan Andrianto, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi justru menilai, pernyataan Presiden RI ke-5 itu murni ditujukan kepada generasi muda yang kritis karena kerap ikut demo.
Baca Juga: Tak Setuju dengan Megawati, Mardani Ali: Jika Milenial Kurang Prestasi, yang Salah Kita yang Senior
"Saya pikir pernyataan Mega ini ditujukan kepada generasi muda yang kritis, generasi muda yang berakal. Bukan sindiran terhadap anak dan mantu Jokowi ataupun generasi muda di lingkaran kekuasaan," ujar Bin.***