PR DEPOK - Pemerintah pusat menegaskan tidak akan membeda-bedakan pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional ( Peparnas ) XVI Papua 2021 dengan kesuksesan perhelatan PON XX Papua 2021.
Peparnas XVI Papua 2021 akan digelar pada 2-15 November 2021 di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Event Peparnas XVI Papua 2021 menggelar 12 cabang olahraga dan 602 nomor pertandingan serta diikuti 34 kontingen daerah se-Indonesia.
Baca Juga: Begini Cara Cek Daftar Nama Penerima BSU Subsidi Gaji Rp1 Juta di Dua Link Berikut Ini
Pemerintah melalui Kemenpora telah menyiapkan semua tahapan pelaksanaan Peparnas XVI Papua 2021.
Zainuddin Amali selaku Menpora RI menegaskan, pelaksanaan Peparnas XVI Papua 2021 akan difasilitasi sama halnya dengan event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang lalu.
"Tidak ada bedanya PON dan Peparnas, semua kita fasilitasi sama," tutur Zainudin Amali dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 2 November 2021.
Untuk itu, kata Menpora, awak media bisa memberikan porsi liputan yang sama dalam ajang Peparnas XVI Papua 2021.
Selain itu, capaian prestasi para atlet yang tampil di Peparnas XVI Papua 2021 tidak kalah pentingnya dengan para atlet yang tampil pada di PON XX Papua 2022.
"Prestasi dari para atlet paragames ini juga tidak kalah penting," ucap Zainudin.
Dalam konteks yang sama, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bakti sangat optims perhelatan Peparnas XVI Papua 2021 bisa mengikuti kesuksesan penyelenggaraan PON XX Papua 2021.
Chandra Bakti menambahkan, target empat sukses dalam Peparnas XVI Papua 2021 harus tercapai yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses multiplier efek di bidang ekonomi serta sukses administrasi, dan keuangannya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Sosok Pasangan yang Diinginkan dari Bunga Favorit Anda
"Ini terus kita dorong, dan ini secara intens terus kita komunikasikan dan koordinasikan kepada NPC maupun PB Peparnas," kata Chandra Bakti.
Menurutnya, ajang Peparnas XVI Papua 2021 ini ajang olahraga prestasi bagi atlet disabilitas.
Ia melanjutkan, kesetaraan di dalam fasilitasi terhadap atlet-atlet menjadi mutlak, termasuk kesetaraan menyangkut bonus bagi para atlet disabilitas.
"Pak Menteri menyampaikan ke Peparnas, nanti bonus atletnya harus sama, karena upaya yang dilakukan atlet disabilitas ini juga sama, keluar keringatnya sama, pembinaannya sama," ujar Chandra***