Konflik Rusia dan Ukraina, UEFA Pindahkan Venue Liga Champions dari St Petersburg ke Paris

25 Februari 2022, 21:00 WIB
UEFA telah memutuskan pindahkan venue final Liga Champions dari St Petersburg ke Paris buntut konflik Rusia dan Ukraina. /REUTERS/Valentyn Ogirenko./

PR DEPOK - UEFA telah mengambil keputusan venue pertandingan final Liga Champions musim 2021-2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel News Asia, UEFA menetapkan untuk memindahkan venue final Liga Champions musim ini yang semula di St Petersburg ke Paris.

UEFA juga memutuskan laga kandang klub dan Timnas Ukraina serta Rusia yang bersaing di kompetisi mereka akan dimainkan di tempat netral hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Keputusan itu dilakukan demi memastikan penyelamatan bagi pemain sepak bola dan keluarga mereka di Ukraina yang menghadapi penderitaan manusia mengerikan, kehancuran dan pengungsian.

Baca Juga: Buntut Rusia-Ukraina Memanas, UEFA Didesak Pindahkan Laga Final Liga Champions

"Sayang sekali keputusan seperti itu telah dibuat. St Petersburg bisa menyediakan semua kondisi yang menguntungkan untuk mengadakan festival sepak bola ini," kata Jubir Kremlin, Dmitry Peskov.

 

Sementara itu, Sekretaris Kebudayaan Inggris, Nadine Dorries, yang bertanggung jawab untuk olahraga tersebut mendukung keputusan UEFA memindahkan venue pertandingan final Liga Champions.

“Rusia tidak boleh diizinkan untuk mengeksploitasi acara olahraga dan budaya di panggung dunia untuk melegitimasi serangannya yang tidak beralasan, direncanakan, dan tidak perlu terhadap negara demokrasi yang berdaulat," ucapnya tegas.

Baca Juga: Ikut Campur Masalah Ukraina, Inggris Dapat Balasan Instan dari Rusia Terkait Larangan Penerbangan

St Petersburg dikenal sebagai Stadion Gazprom menyusul kesepakatan sponsorship dengan perusahaan energi negara Rusia, yang juga mensponsori Liga Champions dan kompetisi tim nasional UEFA Euro 2024.

Langkah untuk menghapus St Petersburg dari final Liga Champions mengikuti seruan dari sekelompok anggota parlemen Eropa yang meminta UEFA untuk mengubah tempat dan berhenti mempertimbangkan kota-kota Rusia untuk kompetisi sepak bola internasional.

Anggota parlemen juga meminta UEFA untuk mengakhiri sponsorship Gazprom untuk kompetisi klub elit benua itu.

Baca Juga: Denny Darko Terawang Ukraina akan Dikuasai Rusia hingga Perang Berdampak pada Indonesia

Kendati demikian, pernyataan UEFA pada hari ini, Jumat, 25 Februari 2022 tidak menyebutkan soal keputusan Gazprom.

Presiden RFU, Alexander Dyukov, yang juga menjabat sebagai eksekutif UEFA dan CEO anak perusahaan Gazprom, Gazprom Neft, mengkritik langkah UEFA tersebut.

Alexander Dyukov menilai keputusan UEFA memindahkan venue final Liga Champions ditentukan oleh alasan politik.

Baca Juga: Joe Biden Peringatkan Vladimir Putin: Rusia Memilih Perang, maka Mereka Akan Terima Akibatnya

"RFU selalu berpegang pada prinsip 'olahraga di luar politik', dan karenanya tidak dapat mendukung keputusan ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

"RFU juga tidak mendukung keputusan untuk memindahkan pertandingan apa pun yang melibatkan tim Rusia ke wilayah netral karena melanggar prinsip olahraga dan melanggar kepentingan pemain, pelatih, dan penggemar," pungkas Alexander Dyukov.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler