PR DEPOK - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memberikan tanggapan santai terkait misi balas dendam Mohamed Salah kepada Real Madrid.
Dalam satu keterangan, Jurgen Klopp berpendapat misi balas dendam Mohamed Salah terhadap Real Madrid di jelang final Liga Champions adalah wajar.
Pasalnya, pelatih berkebangsaan Jerman ini mengatakan, setiap pemain memiliki cara tersendiri untuk memotivasi diri menghadapi pertandingan penting.
"Tak perlu mengkhawatirkan Mo (Mohamed Salah) dan apakah dirinya terlalu berlebihan. Itu wajar," ucap Jurgen Klopp secara tegas.
Baca Juga: Steven Gerrard Prediksi Final Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid Tanpa Kebobolan
"Sekarang dirinya dalam kondisi prima, begitu fit, sehingga rasanya berbeda untuknya menghadapi final Liga Champions ini," kata dia menambahkan.
Menurutnya, Mohamed Salah sangat wajar apabila dirinya ingin membayar kegagalan Liverpool di final Liga Champions 2018.
"Bisa tanyakan kepadanya, pasti biasa-biasa kok. Kita semua punya motivasi masing-masing," tuturnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Liverpool.
"Kami pun demikian (membayar kegagalan), karena kami tidak lupa apa yang terjadi saat itu," ucap pelatih berkebangsaan Jerman ini.
Baca Juga: Seberapa Banyak Jumlah Final Liga Champions yang Dimainkan Liverpool dan Real Madrid?
Diketahui bersama, Liverpool akan menghadapi Real Madrid pada laga final Liga Champions musim 2021-2022 pada Minggu, 29 Mei 2022 dini hari WIB.
Bermain di Stade de France, Prancis, pertemuan The Reds dan Los Blancos ini akan jadi laga ulangan partai final di Kiev empat tahun lalu.
Kala itu Real Madrid berhasil keluar menjadi keluar setelah memenangkan pertandingan 3-1 lewat sepasang gol Gareth Bale dan Karim Benzema.
Pada laga tersebut, Liverpool harus kehilangan Mohamed Salah akibat mengalami cedera bahu pada menit ke-30 pertandingan.
Sebagai informasi, cedera pemain berkebangsaan Mesir ini didapatkan setelah berduel dengan bek Los Blancos Sergio Ramos.
Kehilangan Mohamed Salah itu pun tentu merugikan Liverpool. Pasalnya, The Reds saat itu tak lagi memiliki stok penyerang mumpuni di bangku cadangan.***