5 Dampak Psikologis Pemain Timnas Pasca Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20

30 Maret 2023, 14:37 WIB
Dosen Psikologi Olahraga menjelaskan lima dampak psikologis Timnas Indonesia pasca pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20.*/Instagram/@erickthohir /

PR DEPOK - Keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 telah melahirkan berbagai reaksi beragam dari khalayak. Keputusan itu pun bakal melahirkan dampak psikologis terhadap para pemain Timnas Indonesia.

 

Dr. Anung Priambodo, S.Pd., M.Psi.T., Dosen Psikologi Olahraga dari Universitas Negeri Surabaya, menjelaskan, para pemain Timnas Indonesia yang batal mengikuti Piala Dunia U-20 bakal mengalami lima tahapan kedukaan.

Pertama, menurut Anung, pemain Timnas Indonesia akan mengalami tahapan penyangkalan. Kedua, tahap kemarahan. Ketiga, tambahnya, tahap penawaran. Keempat, perasaan depresi. Dan yang terakhir, tahap kelima, tahap penerimaan.

Lima tahap keduakaan pemain Timnas Indonesia atas pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 itu berasal dari teori Elizabeth Kubler Ross. Ross merupakan seorang ahli psikologi kelahiran Zurich, Swiss, penulis buku On Death and Dying.

Baca Juga: Indonesia Resmi Dicoret FIFA, Diego Michiels Sindir Wayan Koster dan Ganjar Pranowo

"Menurut teori psikologi Kubler Ross, ini bisa diartikan juga sebagai kehilangan, karena kehilangan itu tidak hanya ditinggal oleh orang terkasih, tetapi saat seseorang gagal mendapat sesuatu yang sudah diharapkan, itu juga termasuk kehilangan.

"Termasuk para pemain Timnas yang saat ini kehilangan momen Piala Dunia," ujar Anung menjelaskan dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

 

Anung memaparkan, saat berada di tahap penyangkalan, para pemain timnas bakal merasa seolah-olah hal itu tidak terjadi.

Dengan kata lain, para pemain Timnas Indonesia akan menganap hal tersebut sekadar mimpi belaka, dan saat bangun nanti, akan menganggap kejadian buruk itu kembali ke keadaan normal.

Baca Juga: THR 2023 akan Disalurkan Kepada PPPK dan Dosen, Berikut Penjelasannya

"Mereka akan menyangkal semua itu, yang dapat menimbulkan kemarahan, entah bentuknya itu marah ke gubernur yang menolak atau ke pemerintah. Siapapun yang terlibat sebagai bentuk mengekspresikan kemarahan," jelasnya.

Selanjutnya, menurut Anung, pada tahap ke tiga para pemain bakal melakukan penawaran. Misalnya dengan melakukan pengandaian terkait pelaksanaan, dan tempat penyelenggaraan pertandingan.

 

"Mungkin mereka akan berandai-andai jika seandainya tidak di provinsi Bali sama Jateng, mungkin tidak terjadi seperti ini, intinya berandai-andai dan berharap hal itu tidak terjadi," tuturnya.

Bila ketiga tahapan itu terjadi, kata Anung, mereka bakal merasa depresi dan merasa gagal.

Baca Juga: Jadwal Pencairan PKH 2023 Tahap 2, Cek Penerima Bansos hingga Rp750.000 Ramadhan Ini

"Setelah depresi, belum tentu mereka akan bisa menerima langsung. Semua itu tergantung bagaimana kejadian ini akan berlanjut. Ada hukuman atau sanksinya berat itu juga dapat mempengaruhi.

"Jika ada solusi yang menurut mereka oke, itu cukup untuk bisa mengobati atlet Timnas Indonesia U20 agar dapat menerima sesuai dengan tahapan ke lima dan fokus untuk meraih tujuan yang baru," kata Anung menjelaskan.

 

Namun, menurut Anung, bila sonder solusi dan tujuan yang lebih jelas ke depannya, lanjut dia, tahapan ke lima dari teori Kubler Ross akan sulit untuk dicapai. Dengan kata lain, para pemain timnas bakal kesulitan untuk menerima kondisi yang sesuai dengan kehendaknya.

Menurut Anung, penangan untuk kondisi yang demikian adalah adanya motivasi dari orang terdekat. Misalnya, kata dia, motivasi dari orang tua, keluarga, atau bahkan dari pelatihnya.

Baca Juga: Lirik Lagu My Gosh oleh NMIXX

Anung menegaskan, harus ada motvisasi terhadap para pemain Timnas Indonesia yang batal mengikuti Piala Dunia U-20 untuk senantiasa berpikir positif.

Misalnya, kata Anung, dengan meyakinkan mereka bahwa selalu ada kesempatan di masa depan, atau meyakinkan bahwa mereka akan bisa berprestasi di event lain.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler