Kasus Covid-19 Pertama Terjadi di Perkampungan Olimpiade Tokyo, Presiden: Kegiatan Ini Aman dan Terjamin

- 19 Juli 2021, 06:15 WIB
Ilustrasi Olimpiade Tokyo 2020.
Ilustrasi Olimpiade Tokyo 2020. /Reuters

PR DEPOK – Seorang yang belum diketahui identitasnya dinyatakan positif terkena Covid-19 di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat, 16 Juli 2021 lalu atau satu minggu jelang pembukaan pada 23 Juli.

Orang itu menjadi salah satu dari 44 orang yang berkaitan dengan olimpiade yang mendapatkan hasil positif Covid-19 di bulan ini. Namun ini merupakan kasus pertama di perkampungan atlet.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Covid-19 bisa meningkat penyebarannya di Jepang. Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto menuturkan pada konferensi pers Sabtu, 17 Juli 2021 kemarin bahwa orang yang terinfeksi bukanlah seorang atlet melainkan orang yang terlibat dalam pelaksanaan Olimpiade.

“Saya memahami bahwa masih ada banyak faktor yang mengkhawatirkan,” ungkap Hashimoto dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PEOPLE.

Baca Juga: Nakal Bawa Pemudik Idul Adha, 10 Travel Gelap Diamankan di GT Cikarang Barat

Hashimoto melanjutkan bahwa penyelenggara harus memastikan bahwa olimpiade ini berjalan aman dan terjamin.

“Penyelenggara harus mencoba memastikan bahwa orang-orang akan paham bahwa Olimpiade ini aman dan terjamin,” sambung Hashimoto.

Berita ini sendiri muncul setelah Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach yang menyatakan bahwa risiko nol bagi atlet untuk menginfeksi penduduk Jepang dengan Covid-19.

Olimpiade yang merupakan acara internasional ini sempat mengalami penundaan setahun kemarin akibat pandemi, namun kini penyelenggara sudah siap melaksanakannya dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan termasuk larangan adanya penonton.

Baca Juga: Sebut Jokowi Selalu Bekerja dalam Senyap, Ali Mochtar Ngabalin: Rakyat Bersamamu

“Tidak ada penonton yang diizinkan masuk ke tempat mana pun di Tokyo selama Olimpiade,” ujar IOC pada pernyataanya 8 Juli lalu.

Larangan hadirnya penonton sudah disepakati secara menyeluruh oleh IOC, Komite Paralimpiade Internasional dan Penyelenggara Tokoyo pada bulan Juni lalu.

Mengacu pada pernyataan IOC terkait keselamatan dan kesehatan pada protokol yang dicanangkan maka para peserta diminta melakukan tes Covid-19 setidaknya dua kali sebelum terbang ke Tokyo.

Semua orang yang nantinya hadir pada Olimpiade akan dites selama tiga hari pertama sejak kedatangan dan kemudian secara teratur sesuai dengan lama mereka di Tokyo.

Baca Juga: Doni Salmanan Ngaku Sedang Gabut Saat Beri Reza Arap Rp1 Miliar, Atta Halilintar: Beda Kalau Sultan Ya

Mereka juga diminta untuk memakai masker bahkan saat akan diberikan vaksinasi.

Papan petunjuk mengenai pembatasan jarak dan kebersihan pribadi akan dipajang di semua area.

Sementara itu ada sejumlah atlet termasuk petenis Australia Nick Kyrgios yang menyatakan keluar dari Olimpiade pada beberapa pekan sebelumnya.

“Ini adalah keputusan yang tidak mudah saya ambil. Sudah menjadi impian bagi saya untuk mewakili Australia di Olimpiade dan saya tahu saya mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu lagi. Tapi saya juga tahu mengenai diri saya sendiri. Bermain di Stadion tanpa penonton tidak cocok bagi saya,” ungkap Kyrgios.

Ribuan sukarelawan juga telah menyatakan undur diri dari Olimpiade dengan kekhawatiran mereka terkait Covid-19 jadi alasannya.

Sebelumnya pada bulan Mei lalu, sebuah survei menyatakan bahwa hampir enam puluh persen orang di Jepang ingin Olimpiade ditunda lagi tahun ini.

Pada bulan tersebut juga ada petisi yang telah ditandatangani 350.000 orang terkait pembatalan olimpiade.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: People


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x