PR DEPOK - Penggawa Inter Milan, Christian Eriksen menghadapi syarat berat agar diizinkan bermain kembali di Liga Italia usai alami insiden kolaps di Euro 2020.
Jika ingin bermain untuk Inter Milan, Eriksen diminta harus mencopot implan cardioverter defibrilator.
Sebagai informasi, aturan ketat terhadap kesehatan pemain yang berlaku di Italia ini serupa dengan aturan yang ada di Inggris.
Baca Juga: Lawan Desakan Jokowi Mundur, Dedek Prayudi: Turunkan Beliau, Berhadapan dengan Rakyat Indonesia!
Syarat agar Eriksen mencopot implan cardioverter defibrilator itu disampaikan oleh anggota komite ilmiah dan teknik FIGC, Francesco Braconaro.
"Jika defibrilator dilepas dan kepastian soal patologi yang diderita selesai, maka Eriksen dapat diperkenankan kembali bermain untuk Inter," ujar Braconaro dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Radio Kiss Kiss.
Hal ini jelas akan mengancam karier Eriksen apabila sangat bergantung kepada implan cardioverter defibrilator.
Akan tetapi, nyawanya akan menjadi taruhan apabila Eriksen memilih risiko melepas alat pacu jantungnya tersebut.
Pasalnya, alat tersebut memang direkomendasikan untuk mencegah seseorang mengalami gagal jantung suatu saat.
Diketahui bersama, Eriksen sempat terkapar di lapangan ketika membela timnas Denmark dalam gelaran Euro 2020.
Insiden Eriksen terkapar itu terjadi saat Denmark menghadapi Finlandia pada laga perdana Grup B.
Eks pemain Tottenham Hotspur ini diduga alami serangan jantung dan sempat tak sadarkan diri selama beberapa menit.
Para petugas medis memberikan perawatan CPR di pinggir lapangan dan segera di bawa ke rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Pesan Desy Ratnasari untuk Aparat saat Masa PPKM Darurat: Kita Meminta Petugas Lebih Manusiawi
Usai insiden serangan jantung tersebut, Eriksen saat ini telah dipasang implan cardioverter defibrilator.
Pemasangan implan cardioverter defibrilator ini bertujuan agar jantung pemain berusia 29 tahun ini tetap berdetak.***