Baca Juga: Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat Melanda Sebagian Korea Selatan hingga Sejumlah Penerbangan Dibatalkan
"Kami tidak bermain seagresif yang kami butuhkan untuk mendapatkan bola dalam hal counter-pressing," tambahnya.
Selain itu, Rangnick juga percaya formasi 4-2-2-2, yang memberi mereka kemenangan dalam dua pertandingan pertamanya di Liga Inggris.
Namun sebaliknya, ia menyebut kurangnya intensitas dari para pemain Manchester United, tetapi, dia memuji penampilan David de Gea, yang membuat beberapa penyelamatan kunci pada pertandingan itu.
"Itu bukan masalah formasi, tapi energi dan intensitas, kami memiliki dua pemain sayap (di babak kedua), tapi kami masih terlalu terbuka, dan membiarkan mereka (Newcastle) melakukan dua atau tiga situasi serangan balik yang bagus," jelas pelatih berusia 63 tahun itu.
"Tetapi David de Gea tampil luar biasa lagi," pungkasnya.
Di sisi lain, lonjakan kasus Covid-19 dalam tim mereka sangat tidak menguntungkan Manchester United, namun pertandingan saat melawan Newcastle tampaknya bukan hasil dari kurangnya latihan saja.
Hal tersebut menambahkan bahwa, The Reds Devils tampak kehilangan ide dalam hal serangan, dengan Cristiano Ronaldo tampil kurang memuaskan pada laga imbang tersebut.
Sementara itu, Marcus Rashford dan Fred juga tampil buruk, dan gaya permainan dengan tekanan tinggi Manchester United di bawah asuhan Rangnick tampaknya benar-benar hancur.