Kilas Balik Sejarah Persikad Depok, Menjaga Sinar yang Kian Pudar

- 29 Januari 2020, 12:41 WIB
SKUAD Persikad Depok 2019/2020.*
SKUAD Persikad Depok 2019/2020.* /Instagram @persikad1999/

Persikad dibangun dengan tujuan mengembangkan talenta sepakbola Depok. Klub yang bermarkas di Stadion Merpati, sempat akan masuk ke liga utama Indonesia.

Sejauh ini, prestasi Persikad hanya mencapai Final Divisi Satu pada tahun 2007. Pada laga yang dihelat di Stadion Manahan Solo tersebut, Persikad takluk oleh Persibo Bojonegoro dengan skor tipis 1-0.

Baca Juga: Telah Tiba di Bandung, Rekrutan Baru Persib Geoffrey Castillion Segera Jalani Pemusatan Latihan

Persikad berpeluang masuk ke Divisi Utama pada tahun 2007. Sayangnya, PSSI mengubah regulasi dari Liga Indonesia menjadi Liga Super Indonesia.

Perubahan tersebut membuat Persikad gagal untuk berkancah di liga teratas di Indonesia itu. Saat itu, hampir seluruh masyarakat Depok kecewa atas kenyataan yang harus mereka terima.

Hingga akhirnya, problem finansial menimpa Persikad pada tahun 2009 semenjak Pemkot Depok tak lagi mengurus Persikad karena sudah diakuisisi oleh PT. Persikad.

Baca Juga: BTS Tampil di Grammy Award 2020, Simak 4 Ramalan Suga Sehingga Dijuluki Cenayang

Saat krisis tersebut, Edy Joenardi membeli separuh saham PT.Persikad dan hal ini memberikan angin segar bagi manajemen klub.

Sempat muncul isu bahwa Edy akan memboyong bintang Persija Jakarta seperti Bambang Pamungkas, Aliyudin, dan Ismed Sofyan. Namun dari 2009 sampai 2014, Persikad konsisten ada di Divisi Utama.

Pada 2014, Persikad lolos dari degradasi setelah menempati posisi 6 di grup 2. Hal ini merupakan sebuah keajaiban karena klub asal pinggir ibukota itu berada 1 posisi di atas Persitara yang memiliki poin sama namun kalah selisih gol.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x