PR DEPOK - Insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, nampaknya telah sampai ke seluruh dunia, setelah beberapa klub top Eropa melalui media sosialnya memberikan postingan duka kepada penonton yang meninggal dunia.
Namun, terlepas dari perhatian dunia, federasi sepak bola Indonesia nampaknya terancam berbagai sanksi dari FIFA, setelah presiden FIFA mengucapkan belasungkawa atas kerusuhan kemarin malam.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari berbagai sumber, Indonesia menjadi peringkat ke-2 dunia dalam hal kematian terbanyak dalam dunia sepak bola setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi.
Baca Juga: Cek Penerima BLT BBM 2022 Lewat HP di cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapat Bantuan Rp300.000
Sebagai informasi, berdasarkan data dari postingan Twitter @aremaFC, sudah ada sekitar 182 korban jiwa terkait insiden kerusuhan tersebut.
Diketahui, korban jiwa atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, merupakan pihak dari para suporter dan beberapa pihak dari kepolisian.
Namun berdasarkan keterangan terbaru, jumlah korban meninggal dunia hanya 131 orang hingga berita ini ditulis.
Berdasarkan data yang dihimpun, peringkat pertama korban meninggal dunia terbanyak di sepak bola adalah Peru, di Estadio Nacional, dengan total korban jiwa mencapai 328 orang, pada tanggal 24 Mei 1964.