Network
FIFA menjelaskan, hukum menyatakan bahwa bola dalam permainan keluar lapangan jika kelengkungan bola melewati garis.
Sementara itu, mantan wasit Peter Walton juga turut menyinggung soal hal tersebut.
"Ada kesalahpahaman dalam hukum bahwa hanya karena bagian bola yang berada di lantai melewati garis keluar, jelas bukan karena itu adalah lekukan bola. Kami sering melihatnya dengan tendangan sudut yang melewati garis tetapi tidak terlalu melewati garis,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Football London.
Baca Juga: Sempat Sebut Maia Estianty Pembohong hingga Jahat, Pinkan Mambo Menangis dan Minta Maaf
"Dalam hal ini, yang dicari VAR adalah bukti yang menunjukkan kepada wasit bahwa bola jelas telah meninggalkan lapangan permainan dan pada pada kasus Jepang vs Spanyol, itu tidak terbukti,” katanya.
Ia pun menyarankan penggunaan teknologi garis gawang. Penggunaan kamera untuk VAR sehingga mengetahui apakah itu telah meninggalkan lapangan permainan dari sudut lain.
"Kita akan lihat gambar apa yang ditunjukkan FIFA kepada kita tetapi hukumnya spesifik, bola masih dalam permainan jika kelengkungan bola melanggar garis itu. Apakah kita memiliki bukti untuk menunjukkan sebaliknya? Tidak, kita tidak punya," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal dan Link Nonton IESF World Esports Championship 2022 di Bali: Hari Ini Ada PUBG Mobile
Gol kedua Jepang ini berdampak besar di Grup E. Jepang mempertahankan keunggulan yang akhirnya menyingkirkan Jerman.
Kemenangan itu menempatkan Jepang dengan enam poin, sementara Jerman hanya bisa mencapai empat. Namun, seandainya gol itu dianulir, Jepang akan mendapat empat poin. Dalam hal ini, Jerman akan lolos berdasarkan lebih banyak gol yang dicetak, setelah menang 4-2 atas Kosta Rika.***
