Yoshinaga mengatakan, Prancis tidak memiliki kelemahan besar meski striker Karim Benzema absen karena cedera. Sedangkan Argentina, harus memperbaharui pertahanannya.
"Argentina memiliki masalah pertahanan, tapi sejauh ini mereka bermain bagus sebagai tim dan memahaminya. Poin kuncinya adalah apakah mereka akan mampu menghentikan penyerang Prancis yang berbakat," katanya.
Maka dari itu, apa pun bisa terjadi di final dan Argentina memiliki momentum bangkit.
"Saya pikir tidak tepat untuk memilih pemain tertentu karena saya percaya bahwa performa tim adalah yang paling penting untuk menang di final," ujarnya.
Ini akan menjadi final yang sangat berbeda bagi Prancis dengan final melawan Kroasia pada Piala Dunia 2018.
Hasil final sangat ditentukan oleh kejeniusan atau kesalahan.
"Di situlah akan menjadi pedas karena kedua tim memiliki kualitas yang cukup untuk saling menyerang," kata Hariss.
"Kedua tim diisi dengan pemain berkualitas kelas atas. Ini soal siapa yang bisa bersabar dan tidak membuat kesalahan besar pertama. Mereka juga tidak mau kebobolan gol lebih awal yang akan memaksa untuk mengejar permainan," tuturnya.***