Network
“Kami merasa kok ada cabor yang terlalu dispesialkan. Kami merasa tidak dihargai, kami sudah datang sesuai dengan waktu yang ditentukan, disuruh menunggu. Kami sama-sama berjuang kok, kami juga sama-sama dapat medali. Kenapa seperti itu? Terus pas berangkat juga terjadi kesenjangan yang jauh," ujarnya.
Saat akan berangkat karnaval, puluhan atlet dari 31 cabor menaiki bus yang disediakan kemenpora. Tetapi timnas U-22 malah datang dengan double decker dan memimpin pawai tersebut padahal datang paling terakhir.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Everglow, Lagu Coldplay untuk Ikhlaskan Dia yang Pergi
“Kami berjuang juga di SEA Games, tapi kenapa banyak perbedaan. Kami merasa sedikit tidak logis saja sebagai atlet. Bisa dibilang nggak sportif lah jadinya,” kata Siman.
Pernyataan Siman tersebut mengundang pro dan kontra dari warganet. Ada yang membenarkan pendapat Siman, dan ada juga yang mengatakan bahwa persepsi Siman terlalu negatif.
Lalu siapakah Siman? Ini profilnya.
Baca Juga: PPDB 2023: Top 10 SMA Negeri dan Swasta di Depok, Ada Sekolah Favoritmu?
Pemilik nama aseli I Gede Siman Sudartawa lahir di Bali pada 8 September 1994. Pria berusia 28 tahun tersebut merupakan perenang andalan Indonesia spesialis gaya punggung.
Siman sudah menekuni olahraga renang sejak ia berusia enam tahun. Pada ajang SEA Games 2011 di Palembang, Siman berhasil mendapatkan medali emas. Berkat prestasinya tersebut Siman mendapatkan bonus sebesar 800 juta.
Siman berhasil mengukir sejarah sebagai perenang pertama Indonesia yang masuk 16 besar saat kejuaraan renang dunia FINA 2017 di Budapest, Hungaria.
