PR DEPOK - Semua tidak ada yang abadi dalam sepakbola, dan itulah pelajaran yang diberikan PS Barito Putera ketika tren tanpa kekalahan mereka harus meredup di pekan ke-10 BRI Liga 1 2023/24. Malam yang mendebarkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada tanggal 26 Agustus, menyaksikan Bali United FC mengalahkan Barito Putera dengan skor akhir 2-1.
Ketangguhan Bali United terlihat jelas ketika Ilija Spasojevic membobol gawang lawan pada menit ke-12, diikuti oleh pukulan telak M. Rahmat pada menit ke-65. Namun, Barito Putera juga memperlihatkan semangat melalui eksekusi penalti yang diubah menjadi gol oleh Gustavo Toncantins pada menit ke-30.
Rahmad Darmawan, arsitek di balik Barito Putera, memberikan pengakuan bahwa pertandingan tersebut berlangsung dengan keseimbangan yang kentara. Namun, ia dengan tegas mengamini bahwa Bali United memiliki keunggulan yang mengesankan. Bukan hanya sekadar statistik, tetapi kenyataannya, Bali United lebih mampu mengkonversi peluang menjadi gol.
Dalam wawancara pasca pertandingan, Rahmad Darmawan menekankan bahwa kedua tim menjalankan taktik transisi negatif dengan disiplin. Namun, yang membedakan adalah efektivitas Bali United dalam merespons peluang di lapangan hijau. Dikatakan Darmawan, mereka tampil efektif, kedua tim sama-sama disiplin dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan peluang patut diacungi jempol.
"Kedua tim juga sama-sama menerapkan transisi negatif yang disiplin. Hanya Bali United memang lebih efektif dalam memanfaatkan peluang," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Liga Indonesia baru.
Tentu, tidaklah adil menyalahkan Bayu Pradana dan rekan-rekannya atas kekalahan ini. Darmawan memahami betul bahwa dinamika di lapangan pertandingan sangat berbeda dengan latihan di lapangan. Meski begitu, ia tidak menyerah untuk terus berupaya menciptakan sinergi antara latihan dan pertandingan sesungguhnya.