PR DEPOK - Liverpool FC mengalami kekecewaan besar terkait ketidakmampuan VAR dalam menilai gol Luis Diaz dalam pertandingan melawan Tottenham. Meskipun kekalahan 2-1 dari Spurs, gol Diaz pada babak pertama bisa saja mengubah hasil pertandingan jika tidak dibatalkan.
Meskipun Curtis Jones sudah dikeluarkan dari lapangan pada saat itu, Liverpool FC percaya bahwa mereka memimpin ketika Diaz berhasil mencetak gol setelah menerima umpan terobosan dari Mohamed Salah. Namun, sayangnya, bendera offside dikibarkan dan gol tersebut dibatalkan.
Namun, tayangan ulang menunjukkan bahwa Cristian Romero memainkan Diaz dengan baik, dan keputusan untuk membatalkan gol seharusnya direvisi. VAR Darren England mengonfirmasi bahwa pemeriksaan keputusan tersebut sudah selesai karena ia menganggap wasit Simon Hooper sudah memberikan gol tersebut.
Baca Juga: Yuk Cobain 7 Tempat Bakso Enak di Jakarta, Harga Terjangkau dengan Banyak Pilihan
PGMOL (Professional Game Match Officials Board) mengakui bahwa 'kesalahan manusia yang signifikan' telah menyebabkan Liverpool FC kehilangan keunggulan. Mereka mengakui kegagalan mereka dalam memastikan penerapan hukum permainan yang benar, dan hal ini telah merusak integritas olahraga.
PGMOL menekankan bahwa tekanan yang dialami ofisial pertandingan seharusnya dapat dikurangi dengan adanya VAR, bukan sebaliknya. Mereka juga menilai bahwa tidak ada waktu yang cukup untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan tidak ada intervensi lanjutan di laga sebelumnya, hal ini sangat tidak memuaskan.
Kegagalan ini, yang dikategorikan sebagai 'kesalahan manusia yang signifikan', juga dianggap tidak dapat diterima. PGMOL menegaskan bahwa semua keputusan harus ditentukan melalui peninjauan dengan transparansi penuh.
Baca Juga: Bansos Kemensos PKH Cair Bulan Oktober 2023, Begini Cara Mengecek Daftar Penerimanya
Menurut PGMOL, hal ini sangat penting untuk memastikan keandalan pengambilan keputusan di masa depan dan berlaku untuk semua klub. Mereka berkomitmen untuk menggunakan pengalaman ini untuk memperbaiki proses guna memastikan situasi serupa tidak terjadi lagi.