PR DEPOK - Berjalannya waktu tidak terasa sudah tiga dekade sejak Indonesia terakhir kali meraih emas tunggal putra di YONEX All England. Namun, dalam tahun ke-125 All England, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie berhasil menciptakan final tunggal putra Indonesia, dengan juara pertama diraih oleh Jonatan.
Di pertandingan terakhir hari itu, dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga melaju ke final ganda putra, Indonesia kini berpeluang meraih hasil terbaiknya sejak 2014 di All England.
Ginting menjadi yang pertama masuk final, setelah mengalahkan Christo Popov; Christie menyusul setelah melewati sedikit kesulitan di pertengahan pertandingan melawan Lakshya Sen.
Baca Juga: 8 Rumah Makan Enak dan Nyaman di Demak, Cocok Banget untuk Bukber!
"Ada banyak tekanan, banyak harapan pada tim kami untuk mencapai hasil seperti ini," ujar Christie, seperti dikutip dari BWF Badminton.
"Kami berlatih keras setiap hari. Setiap kali pulang dari turnamen, kami menganalisis dan mencoba lagi, dan mengulanginya hingga kami mendapatkan cerita bagus seperti ini," sambungnya.
Suasana di Kamp Indonesia
Baca Juga: Nyaman untuk Bukber! 8 Rumah Makan Enak di Kudus, Cek Alamatnya di Sini
Ginting dan Christie menghadapi tekanan berbeda dalam pertandingan mereka, namun keduanya mampu tampil gemilang. Ginting, yang diunggulkan, harus menghadapi perlawanan sengit dari Popov sebelum akhirnya menang dengan skor 19-21, 21-5, 21-11.
Ginting mengatakan bahwa dia merasa terburu-buru dalam permainan pembukaan dan Popov mencoba memaksa dia keras. Dia berpikir bahwa keduanya agak gugup hari itu.