Adapun keunggulan menggunakan aspal SMA salah satunya agar pembalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan.
Dalam pengerjaan aspal Sirkuit Mandalika pihaknya mendatangkan batu tau agregat kasar dari Palu dan Sulawesi Tengah karena teruji keras.
Sementara itu, untuk lapisan bawah aspal, digunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur.
Baca Juga: Terkait Tes Covid-19, Jokowi Minta Menkes Turunkan Harga PCR Maksimal Rp550 Ribu
Lalu, untuk bisa merekatkan batu dan aspal serta Limestone filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, pihaknya mendatangkan Additives Cellulose Fiber dari Jerman.
"Jadi kita bawa yang terbaik di dunia untuk Sirkuit Mandalika," katanya.
Ia lantas mempertegas bahwa tipe aspal yang digunakan pada Sirkuit Mandalika yang memang belum banyak digunakan di dunia.
"Ini tipe aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82. Dan PG 82 ini baru keluar 2014-2015, sehingga tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal ini," ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis Film The Last Witch Hunter: Kisah Vin Diesel Dapat Kutukan Abad
Sementara itu, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyebutkan, pengerjaan aspal pada main track menggunakan 3 unit alat finisher dengan teknologi satelit yang menjamin kualitas permukaan dan kemiringan sesuai desain, serta diawasi langsung oleh tenaga profesional.